Sanggar Tari Polelea Siap Guncang “2 Kota 1 Panggung” dengan Tarian Khas Kulit Kayu Bertajuk Nobalovo

Hiburan89 views

PENATEGAS Gelaran Akbar “2 Kota 1 Panggung” kian mendekati hari pelaksanaan. Antusiasme penikmat seni dari Balikpapan, Palu, dan berbagai daerah lain semakin menguat, terlebih setelah diumumkannya salah satu suguhan utama yang akan tampil di Altar Borneo Bay Park Plaza: Sanggar Seni Tari Polelea dari Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Sanggar ini siap menyihir ribuan pasang mata dengan karya tari dramatik berjudul “Nobalovo”, sebuah persembahan istimewa yang mengangkat kekayaan tradisi pembuatan kain kulit kayu khas Kabupaten Sigi.

Tarian Nobalovo bukan sekadar pertunjukan gerak, melainkan sebuah narasi budaya yang dikemas dalam visual memukau.

Melalui hentakan kaki, ritme tubuh, dan olah ekspresi, para penari menggambarkan seluruh tahapan proses pembuatan kain kulit kayu mulai dari mempersiapkan alat, mengolah batang, menumbuk berulang kali hingga mengurai serat menjadi lembaran kain tradisional yang siap diolah menjadi busana adat.

Proses panjang yang penuh kesabaran itu diterjemahkan dengan apik menjadi rangkaian koreografi yang dinamis dan penuh emosi.

Ayu Mufida, pimpinan sanggar sekaligus penata tari, mengungkapkan bahwa penampilan kali ini dibuat dengan pengerjaan serius dan penuh dedikasi.

Sanggar Tari Polelea Siap Guncang “2 Kota 1 Panggung” dengan Tarian Khas Kulit Kayu Bertajuk Nobalovo
Penari dari Sanggar Tari Polelea Kota Palu Sulawesi Tengah. (ft: Ist)

Yang menarik, kata Ayu, kostum yang digunakan para penari adalah kain kulit kayu asli, yang telah dimodifikasi agar nyaman digunakan saat menari tanpa menghilangkan karakter alaminya.

“Kostum yang akan kami gunakan pada saat perform nanti adalah kostum yang terbuat dari kain kulit kayu asli. Kami modifikasi sesuai kebutuhan dan kenyamanan saat menari, namun tetap mempertahankan identitas bahannya,” ungkap Ayu.

Tak hanya menciptakan koreografi, Ayu juga merangkap sebagai make-up artist dan penata kostum. Ia memastikan seluruh elemen penampilan berjalan harmonis dan mengusung karakter budaya dengan kuat.

Sementara itu, properti yang digunakan pun bukan sembarang properti panggung. Sanggar Polelea menghadirkan replika alat pemukul kulit kayu, yang umumnya digunakan para pengrajin tradisional.

“Properti inikami desain mendekati bentuk aslinya. Memang replika, tapi kami sesuaikan dengan kebutuhan tari agar tetap aman dan nyaman digunakan,” jelas Ayu penuh semangat.

Para penari muda yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa asal Kota Palu turut mempersiapkan diri dengan latihan intens demi memberikan penampilan terbaik. Mereka adalah Musti Ridayat, Resthu Didiet, Syafira, Aliyyah Fahira, dan Nurul Ain.

Didukung oleh Akbar Mbasi-mbasi sebagai penata musik serta Anas Yodjovuri sebagai penata artistik, Polelea hadir dengan formasi lengkap yang menjanjikan pengalaman visual yang megah dan menggetarkan.

Kehadiran Sanggar Polelea dalam event nasional ini bukan hanya untuk tampil, tetapi membawa misi budaya: memperkenalkan kembali nilai-nilai lokal, mengedukasi publik mengenai kekayaan seni tradisional, serta menunjukkan bahwa generasi muda mampu menjadi jembatan pelestari budaya.

Mereka datang ke Borneo Bay Park Plaza bukan sekadar untuk menari, tetapi menggerakkan seni, sejalan dengan tagline besar acara ini: “Seni Bergerak Bukan Tampil.” Gerak mereka bukan hanya hiburan, tetapi pesan budaya yang hidup.

Jangan lewatkan penampilan spektakuler Sanggar Seni Tari Polelea dalam Event Nasional “2 Kota 1 Panggung” pada Sabtu, 15 November 2025, mulai pukul 16.00 WITA hingga selesai, di Borneo Bay Park Plaza Balikpapan.

Sebuah suguhan seni yang dijamin memukau dan meninggalkan kesan mendalam bagi siapapun yang menyaksikannya.

 

Baca Juga: https://penategas.id/vanya-wijaya-dinobatkan-sebagai-roro-cilik-kabupaten-malang-favorit-2025/