PENATEGAS – Penurunan angka stunting menjadi salah satu target nasional yang harus dicapai. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Donggala, Ali Assagaf, menegaskan bahwa keberhasilan menekan angka stunting tidak lepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk sektor perikanan berperan dalam penurunan angka stunting di Donggala
Menurut Ali Assagaf, pihaknya telah menyiapkan bahan baku ikan, baik yang telah diolah maupun yang masih mentah, khusus untuk keluarga yang berisiko stunting.
Data penerima bantuan ini diperoleh dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nasional (DPPKB), Kabupaten Donggala, sementara Dinas Perikanan hanya bertugas untuk mengeksekusi program tersebut melalui sektor perikanan berperan dalam penurunan angka stunting.

“Pada tahap awal, program ini menyasar lima desa dan sembilan kelurahan di Kabupaten Donggala. Proses distribusi berjalan dengan baik, dan anggarannya bersumber dari pemerintah daerah,” ungkap Ali.
Meski demikian, Ali mengakui bahwa anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Perikanan masih sangat terbatas, hanya berkisar Rp200-300 juta untuk satu kecamatan yang mencakup sembilan kelurahan dan lima desa.
“Jumlah ini masih jauh dari cukup. Namun, ini adalah langkah awal untuk mendorong masyarakat agar lebih banyak mengonsumsi ikan sebagai sumber protein hewani,” tambahnya.
Langkah ini juga sejalan dengan program nasional lainnya, seperti pengendalian inflasi dan penyediaan makanan gratis bagi masyarakat.
Pemerintah menargetkan agar distribusi bahan baku ikan ini bisa membantu menekan angka kemiskinan, mengatasi stunting, serta mengendalikan inflasi secara bertahap.
“Dalam distribusi, kami membagikan olahan ikan dalam jumlah tertentu. Misalnya, jika ada 100 bungkus olahan ikan, maka pembagiannya dilakukan per kepala keluarga, bukan per individu. Dengan demikian, bantuan ini dapat merata dan tepat sasaran,” jelasnya.
Upaya ini menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Sebelumnya, angka stunting di Kabupaten Donggala mencapai 32 persen. Namun, berkat berbagai intervensi, angka tersebut berhasil turun menjadi 18 persen lebih dari 50 persen penurunan dan sudah mendekati standar nasional.
“Ini adalah pencapaian yang membanggakan. Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa mencapai target nasional penurunan angka stunting hingga 14 persen,” tutup Ali Assagaf.
Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dengan dukungan anggaran yang lebih besar, sehingga lebih banyak keluarga berisiko stunting dapat memperoleh asupan protein yang cukup untuk tumbuh kembang anak-anak mereka.