Rumah Warga Lampo Nyaris Roboh Dihantam Angin

Daerah655 views

PENATEGAS – Rumah warga Desa Lampo Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala nyaris roboh dihantam angin kencang pada pagi hari, sekira pukul 03.00 Wita, Rabu (4/1).

Angin kencang yang diduga angin puting beliung itu menghantam empat rumah saat warga terlelap tidur. Untung saja kejadian tersebut tidak membawa korban jiwa, meskipun menelan kerugian material hingga puluhan juta rupiah.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Banawa Tengah, Hasan Ramli kepada penategas.id mengungkapkan, kejadian angin kencang terjadi pada pagi hari menyebabkan sejumlah warga panik. Setelah angin kencang redah para warga langsung melihat rumah mereka yang sebagian atap rumah terbongkar, bahkan ada rumah kerangka atap seng bergeser.

“Kami telah mendata rumah warga yang mengalami rusak ringan dan berat guna mendapat bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Donggala,” ucap Hasan melalui pesan what up.

Rumah Warga Lampo Nyaris Roboh Dihantam Angin
foto ; Warga Desa Lampo, Sayani berdiri di depan rumah ang dihantam angin kencang. (dok : PT)

Sebagai TKSK, Hasan menyampaikan bahwa rumah warga atas nama Sidik, Samsudin, Arfan dan Sayani telah kami laporkan kepada kepala desa untuk dilanjutkan ke dinas terkait untuk mendapat bantuan.

Mengawali tahun 2023, sejumlah desa di Kabupaten Donggala kerap dihantam angin kencang. Meskipun tidak membawa kerugian berarti, namun masyarakat khususnya di garis pantai merasa cemas pasalnya, kejadian tersebut baru dirasakan warga selama beberapa tahun belakangan ini.

Menurut para ahli, angin puting beliung terbentuk karena perbedaan tekanan dan stabilitas udara. Pertemuan antara udara panas dan dingin yang memiliki tekanan yang berbeda memicu pergolakan arus naik dan turundengan kecepatan tinggi. Ketika arus ini terbentuk dan terbentuk awan hitam cumulonimbus, maka akan terjadi angin puting beliung.

Rumah Warga Lampo Nyaris Roboh Dihantam Angin
kepala rumah warga Desa Lampo yang hilan disapu angin kencang, Rabu (4/1).

Angin puting beliung merupakan salah satu bencana alam yang banyak memberikan dampak negatif bagi manusia. Angin yang memiliki bentuk seperti corong ini, memiliki kecepatan berputar secara kencang di permukaan bumi selama 3 sampai 5 menit.

Mengapa disebut sebagai fenomena alam yang memiliki skala lokal? Sebab angin puting beliung sering terjadi di banyak negara seperti di Jepang, Australia, Filipina, Cina, Indonesia, hingga Amerika.

Angin yang berpotensi terjadi pada waktu siang hari atau malam hari ini terjadi karena pertemuan antara udara panas dan udara dingin, sehingga keduanya akan saling bentrok dan membentuk awan cumulonimbus hingga menjadi puting beliung.

Faktor suhu yang tinggi juga dapat menjadi penyebab terjadinya bencana ini. Dalam situasi panca robah seperti sat ini diharapkan masyarakat yang bermukim di pesisir pantai Donggala lebih waspada dan selalu membaca situasi cuaca baik di siang hari maupun pada malam hari.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed