PENATEGAS – Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Desa Tompe Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala membentuk Tim Pendampingan Keluarga (TPK) guna menekan angka stunting di desa binaan.
PKB Desa Tompe, Masdiana, A.Md.Kep mengatakan, upaya tersebut dilakukan bersama bidan desa, anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kader KB.
“Pembentukan TPK sangat membantu pelaksanaan program penurunan stunting di Desa Tompe. Ini terbukti setelah TPK bekerja, jumlah stunting di Desa Tompe turun drastis,” kata Masdiana yang dihubungi melalui telepon, Selasa (29/08/23).
Diana sapaan akrab PKB Tompe mengungkapkan, bersama tim juga melakukan pendampingan kepada Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil (Bumil), pasca salin (penggunaan kontrasepsi pada masa nifas sampai dengan 42 hari setelah melahirkan) dan Bayi Bawah Dua Tahun (Baduta).
“Bersama tim kami telah melakukan pendampingan kepada catin sebanyak dua kali, bumil empat kali, pasca salin dua kali dan baduta dua kali pendampingan selama sebulan. Dari kegiatan ini kami menyampaikan cara pencegahan dan mengatasi stunting,” terangnya.
Selain dari kunjungan tersebut lanjut Diana, kerap melakukan kunjungan kepada warga binaannya sembari menyosialisasikan cara mengatasi stunting dan pencegahan stunting kepada para ibu yang memiliki anak balita.
Diana memaparkan, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Tidak jarang warga binaannya menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.
Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
Berkat kerjasama yang dibangun bersama TPK dan strategi yang dilakukan, stunting di Desa Tompe yang awalnya empat orang balita, saat ini tinggal seorang yang berusia (1,4) bulan.
“Kami terus melakukan kiat -kiat dalam penanganan masalah stunting di desa binaan. Meskipun kami tidak sendiri, tapi berkat strategi yang dibangun bersama bidan desa dan ibu – ibu PKK, kami yakin di Desa Tompe kedepan zero permasalahan stunting, ”tegasnya.