PENATEGAS – Kementerian Pertanian mengungkapkan, kebutuhan hewan ternak kurban, Idul Adha 2022, dipastikan dapat dipenuhi. Besarnya jumlah stok hewan yang terdiri mencapai 882.266 ekor, sedangkan stok kerbau 27.179 ekor, stok kambing 952.390 ekor dan domba mencapai 403.826 ekor. Sementara, total stok hewan kurban untuk tahun ini mencapai 2.205.660 ekor.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri dalam konferensi pers yang digelar secara online, Selasa (14/6). Kuntoro mengatakan, kebutuhan hewan kurban 1.814.402 ekor, artinya di tahun ini ada surplus hewan kurban sejumlah 391.258 ekor sesuai neraca stok hewan kurban per 10 Juni 2022.
“Permintaan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan sebesar 11-13 persen, dibandingkan 2021. sementara tingkat kematian ternak akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tergolong sangat kecil, sekitar dua persen. Secara populasi, stok ternak kita untuk kebutuhan pemotongan hewan kurban masihcukup aman,” terangnya.
Kuntoro menyampaikan, masyarakat tidak perlu khawatir tentang kemungkinan penularan PMK ke manusia. “PMK bukan penyakit yang dapat menular atau membahayakan kemanusia. Daging ternak yang positif PMK masih dapat dikonsumsi selama dimasakdengan benar,” jelasnya.
Memahami kekhawatiran publik terhadap dampak PMK, Kuntoro menyebutkan pihak Kementerian pertanian terus menyosialisasikan pencegahan penularan PMK melalui pemotongan hewan kurban yang baik di daerah wabah, tertular, terancam, dan bebas.
Mengenai daerah yang mengalami defisit jumlah hewan kurban, Kuntoro menyebutkan bisa memenuhinya dari daerah yang surplus dengan proses rekayasa lalu lintas ternak hewan kurban, baik melalui jalur darat satu pulau, maupun jalur laut dan pintu masuk pelabuhan zona hijau PMK.
Kementan baru-baru ini melakukan perubahan distribusi ternak dari NTT dan NTB dari jalur darat melewati Jatim, menjadi menggunakan Tol Laut,” tambahnya. Mengatasi PMK, Kementerian Pertanian bersama dengan Pemprov Jawa Timur, Selasa (14/6), telah mulai melakukan kegiatan vaksinasi massal dalam upaya pengendalian (PMK).
“Vaksinasi massal mulai dilakukan di Kabupaten Sidoarjo. Pencanangan vaksinasi massal secara nasional di peternakan sapi perah Dusun Tanjunganom, Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo. Lokasi kedua dilakukan di Kelompok Ternak Pertapaan Jaya, Dusun Banjar Anyar, Desa Pertapaan Maduretno Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo,” terang Kuntoro
Vaksinasi massal secara nasional ini merupakan salah satu tindakan yang dilakukan permanen dan upaya serius pemerintah dalam rangka pencegahan dan pengendalian PMK melalui pengebalan hewan yang rentan PMK. Pada tahap pertama tambah Kuntoro, pemerintah mengadakan vaksin sebanyak 800 ribu dosis dan direncanakan tahap berikutnya sebanyak 2,2 juta dosis.
“Pada tanggal 12 Juni 2022 lalu telah tibaSebagian vaksin tahap pertama sebanyak 10.000 dosis.Vaksin tersebut akan didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, serta 4 Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Balai Embrio Transfer Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Singosari,”ungkapnya