PENATEGAS – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Donggala menggelar pertemuan bersama 534 pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 (satu) Banawa Kabupaten Donggala, Rabu (13/09/23).
Pertemuan yang digagas Bidan Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), BNN Kabupaten Donggala, dalam rangka sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan sekolah.
Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN Kabupaten Donggala, Markus, S.Kep., Ns dalam pemaparannya mengatakan, sosialisasi P4GN di lingkungan sekolah perlu digelar dalam rangka meminimalisir penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.
Adapun materi yang disampaikan penyuluh narkoba tersebut terdiri dari pemahaman tentang narkoba, jenis-jenis narkoba, faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, tanda dan gejala, serta efek yang ditimbulkan bagi penyalahguna narkoba.
“Ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan,” terang Markus.
Dalam sosialisasi P4GN juga disampaikan Bahaya dan Dampak Narkoba pada Hidup dan Kesehatan yakni, peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya mendapat bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat. Tak kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah mencicipi zat berbahaya ini.
Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan (Dehidrasi). Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak.
Efek Lain yang dirasakan penyalahguna narkoba adalah Halusinasi yang menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.
“Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar,” ungkap Markus.
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya, terangnya.
Diakhir penjelasannya, Sub Koordinator Seksi P2M ini juga memaparkan tentang gangguan kualitas hidup bagi penyalahguna narkoba yang bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, melainkan juga mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.
Di Akhir pemaparannya Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN Kabupaten Donggala membuka sesi tanya jawab kepada pelajar. Dari ratusan pelajar puluhan diantaranya mengajukan pertanyaan terkait P4GN.***