PENATEGAS – Umat Katolik di seluruh dunia, Minggu (2/4/23) merayakan Minggu Palma dalam rangka menyongsong perayaan Paskah yang dirayakan tiga hari setelah peringatan Jumat Agung yang tahun ini jatuh pada Jumat 7 April 2023. Berdasarkan hal tersebut, maka perayaan Paskah di tahun 2023 akan jatuh pada Minggu, 9 April 2023.
Umat Kristen dan Katolik sedang bersiap untuk merayakan Paskah 2023. Paskah merupakan hari besar Agama Kristen untuk merayakan kemenangan dan kebangkitan Yesus dari maut.
Paskah diawali dengan Trihari Suci atau Pekan Suci, yaitu seminggu sebelum hari kemenangan tiba. Menurut laman Bersama Kristus, pekan suci dimulai sejak satu minggu sebelum Paskah sampai hari Paskah datang.
Umat Kristiani akan merenungkan peristiwa sebelum kematian Yesus. Mulai dari penyambutan penuh harap atas kedatangan-Nya di Yerusalem, penghianatan yang dilakukan oleh Yudas Iskariot, perjamuan terakhir-Nya bersama murid-murid-Nya, penangkapan-Nya, penyaliban-Nya, kematian-Nya, serta penguburan jasad-Nya.
Di Kota Palu, seminggu sebelum dilaksanakan paskah, umat Katolik ST Maria Palu dan ST Paulus telah melaksanakan Minggu Palma yang dipusatkan di dua gereja tersebut.
Selain di Palu, Minggu Palma juga dilaksanakan di berbagai daerah di Sulawesi Tengah, seperti di Kabupaten Sigi, Donggala, Poso, Buol, Balut, Banggai, Bangkep, Morut, dan beberapa Paroki lainnya yang masih di wilayah Sulteng.
Perayaan Minggu Palma yang dilaksanakan di ST Maria Paroki Palu, dihiasi dengan daun palem sepanjang pintu masuk gereja. Hal ini menandakan bahwa umat Katolik merayakan dengan hikmat.
Bahkan perayaan minggu palma tersebut mendapat pengawalan dari pihak kepolisian yang melakukan penjagaan ketat di depan pintu masuk pagar Gereja ST Maria Paroki Palu, yang beralamat di jalan Tangkasi Palu Selatan, Kota Palu.
Terkait perayaan tersebut, ketua panitia Paskah ST Maria Paroki Palu, Siprianus Djaggu mengatakan, Minggu Palma merupakan kisah perjalanan Yesus Kristus di Yerusalem, pengkhianatan yang dilakukan oleh Yudas Iskariot, perjamuan terakhir-Nya bersama murid-murid-Nya, penangkapan-Nya, penyaliban-Nya, kematian-Nya, serta penguburan jasad-Nya.
“Jadi Minggu Palma ini adalah bagaimana peristiwa penyaliban Yesus yang dimulai dari kota Yerusalem. Dari situ umat (katolik) kemudian berdoa bersama Yesus untuk mulai kisahnya dalam perjalanan dalam menebus dosa umat manusia,” ujarnya.
Kata dia, dengan Minggu Palma tersebut, umat Katolik ST Maria Palu, menghiasi kawasan Gereja ST Maria dengan daun palem yang seolah-olah mereka baru kembali memasuki kota Yerusalem baru
Menurutnya, daun-daun palem sebagai simbol dari perayaan tersebut, karena Gereja Katolik sangat sekali identik dengan simbol-simbolnya, setiap kali melaksanakan perayaan yang menyangkut dengan agama.
“Jadi hari ini (Kemarin-red) ribuan umat padati Gereja Katolik Santa Maria Palu, yang bukan saja dari Kota Palu, tetapi dari juga dari luar Kota Palu yang juga mengikuti Misa perayaan Kamis Putih pada hari ini,” jelasnya.
Ditambahkannya, bahwa perayaan Minggu Palma tidak hanya dilaksanakan di Kota Palu saja, tetapi juga dilaksanakan di seluruh dunia, yang dimulai dari Vatikan di negara Roma, Italia.***