PENATEGAS – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Drs. H. La Samudia Dalili, M.Si mengatakan, Kenaikan angka stunting di Kabupaten Donggala sangat luar biasa.
Hal tersebut disampaikan La Samudia saat memberikan sambutan Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Percepatan Penurunan Stunting Bagi Mitra Konvergensi dan Optimalisasi Sistem Informasi Pelaporan Terpadu Satgas Seluruh Indonesia (SIPASTI) Tingkat Kabupaten Donggala Tahun 2023 di Aula Dinas PPKB Donggala pada Senin (28/08/23)
“Di Kabupaten lain bapak ibu sekalian, hampir rata rata turun, kita di Donggala luar biasa naiknya, sehingga banyak mengundang pertanyaaan ada apa sesungguhnya yang di Donggala ini,” ucapnya.
Kadis La Samudia mengungkapkan, anggaran penangan masalah stunting cukup besar nilainya,
namun angka stunting di Kabupaten Donggala tidak mengalami penurunan.
“Uang yang digelontorkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk mengintervensi persoalan stunting cukup besar tetapi prevalensiangka stunting tidak turun malah semakin naik. Ini menjadi pertanyaan apa yang kita kerjakan dan dimana masalahnya padahal, kita kerjakan dari tahun ketahun. Mulai Tahun 2020, 2021, 2022 ini kita sudah bekerja sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) kita masing masing dan telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten,” ungkap Kadis La Samudia.
Kadis DPPKB Donggala menyebutkan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting di Kabupaten Donggala mengalami kenaikan sejumlah 2,9% dimana pada tahun 2021 angka prevalensi stunting hanya 29,5% sedangkan di tahun 2022 menjadi 32,4%.
Kadis DPPKB Donggala menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan, baik intervensi sensitif maupun intervensi spesifik, bahkan telah menjalankan program percepatan penurunan stunting seperti rembuk stunting, audit kasus stunting, dan rapat koordinasi, namun hasilnya tidak signifikan.
“Berbagai macam intervensi sudah kita lakukan baik itu intervensi sensitive maupun intervensi spesifik, bahkan kita di Donggala ini penanganan stunting itu kita terpadu dan itu hampir kita sudah lakukan rembuk stunting, kita sudah lakukan auditnya, kita sudah lakukan rapat rapat koordinasi kemudian penanganannya, luar biasa. Tapi bukan menurun malah meningkat. sehingga saya juga tidak mengerti dimana yang salah apakah kebijakannya yang salah apakah sumber daya manusianya atau salah mana saya tidak tahu. padahal anggaran cukup besar digelontorkan oleh pusat,” kata La Samudia. dengan nada kesal.
.
Kadis berharap melalui kegiatan bimbingan teknis terkait Strategi Percepatan Penurunan Stunting Bagi Mitra Konvergensi dan Optimalisasi Sistem Informasi Pelaporan Terpadu Satgas Seluruh Indonesia Tingkat Kabupaten Donggala dapat dilaksanakan dengan baik utamanya, melaksanakan delapan Aksi Konvergensi dalam penanganan stunting, sehingga intervensinya lebih tajam lagi di tahun 2023, yang hanya menyisakan angka 16 persen.
“Saya berharap kepada kita sekalian dengan adanya bimbingan teknis ini bagaimana supaya bisa mengintervensi tentang persoalan stunting. karena disana ada Delapan Aksi Konvergensi yang harus betul betul kita lakukan. Saya pikir dengan adanya bimbingan teknis atau materi materi yang disampaikan dapat dicerna dengan sungguh sungguh. Jadi nanti intervensi lebih tajam lagi. sehingga kita di tahun akhir tahun 2023 ini turun sesuai dengan harapan, Pak Bupati yang mencanangkan stunting tahun 2023 angka relevansinya turun hingga 16 persen,” tutupnya.(***)