Perlu SDM Handal Untuk Menangkap Peluang Ekonomi dan Bonus Demografi

Nasional879 views

Penategas – Tantangan terbesar Indonesia di masa akan datang adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Ini sangat perlu dilakukan guna menangkap peluang ekonomi ditambah dengan Undang – Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang berjalandengan baik.

Hal tersebut dikemukakan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattaliti saat melaksanakan kunjungan kerja di Jawa Barat Kamis (14/1). Menurut AALaNyalla, dari hasil analisa berbagai pengamat ekonomi, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai target sebesar 7 persen, maka tenaga kerja akan terserap dengan baik. Namun, jika pertumbuhan ekonomi nasional hanya 5 persen, maka bonus demografi yang di dapat Indonesia tak seluruhnya terserap. 

“Ini bukan perkara mudah agar tenaga kerja terserap. Sebab, katanya kunci utama penyerapan tenaga kerja adalah SDM yang andal. Kita tidak bisa menganggap penyerapan tenaga kerja mudah, sebab jika UU Ciptaker sudah berjalan maksimal, maka kita memerlukan SDM yang mumpuni dan terampil,”kata LaNyalla.

Dalam kerangka tersebut, maka LaNyalla meminta kepada pemerintah untuk memaksimalkan Kementerian Tenaga Kerja serta Dinas Tenaga Kerja di daerah-daerah untuk mempersiapkan sumber daya yang unggul sedini mungkin sehingga, begitu saatnya iklim perekonomian mulai bergerak kita sudah memiliki SDM yang siap, tuturnya

Senator DPR RI ini mengakui, bukan perkara mudah menyiapkan SDM andal dalam konteks pemulihan ekonomi nasional. Namun, bukan juga perkara sulit untuk direalisasikan sepanjang memiliki political will. “Tentu saja memerlukan kerja keras. Kita tidak boleh berleha-leha. Presiden Jokowi sudah menyatakan kita harus bekerja keras untuk memulihkan ekonomi nasional,” ujar LaNyalla. 

Pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa, terangnya.**

(Sumber DPD RI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed