PENATEGAS – Dalam rangka menyukseskan program unggulan “Berani” Gubernur Sulteng Dr Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Sulteng dr Reni Lamadjido, penting untuk dilakukan pemetaan kompetensi bagi para pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulteng. Penegasan itu disampaikan oleh Pengamat Kebijakan Publik, Prof Slamet Riadi Cante kepada media ini, Rabu (9/4/2025).
Kata Guru Besar Universitas Tadulako Palu ini, pemetaan kompetensi adalah bagian dari implementasi Reformasi Birokrasi untuk memastikan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh para pejabat birokrasi pemerintah, memiliki kesesuaian dengan tugas pokok dan fungsi dengan jabatan yang diemban.
“Beberapa parameter yang dapat menjadi acuan dalam menilai sebuah kompetensi seperti kompetensi teknis, kompetensi Manajerial, dan kompetensi Sosio cultural,” jelasnya.
Prof Slamet yang juga merupakan Dewan Pakar Pengurus Pusat Indonesian Asosiacian For Public Administratian (IAPA) ini mengatakan bahwa Kompetensi teknis atau hard skill merupakan kemampuan dan pengetahuan spesifik yang dimiliki dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diemban.
Sedangkan kompetensi manajerial lanjut Prof Slamet, adalah kemampuan yang dimiliki dalam mengelola sumber daya untuk mencapai visi organisasi, indikatornya adalah integritas, Kerjasama, dan komunikasi.
“Sementara Kompetensi Sosio Cultural adalah kemampuan berinteraksi dengan individu dan kelompok yang memiliki latar belakang sosial yang berbeda serta memiliki sensitivitas terhadap problem sosial,” jelasnya.
Kata dia, kompetensi teknis, kompetensi Manajerial, dan kompetensi Sosio cultural tersebut, perlu dilakukan pemetaan dengna baik, agar visi dan misi Gubernur Sulteng sejalan dengan komitmen dan kompetensi para birokrasi pemerintah.
“Salah satu tuntutan yang penting menjadi perhatian saat ini , birokrasi pemerintah responsiv terhadap kebutuhan masyarakat dan memiliki inovasi dalam mengelola organisasi Pemerintahan,” pungkasnya.(*)