Donggala Kembangkan Produksi Tenun

Daerah844 views

PENATEGAS – Kabupaten Donggala terus mengembangkan produksi kain tenun yang menjadi primadona bagi kaum Adam dan Hawa. Kain tenun yang diproduksi masyarakat setempat terus mendapat perhatian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Donggala.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Donggala, Hikmah Lassa, S.Sos., M.AP melalui Kepala Bidang Perindustrian, Andi Veny Anggreany M, S.E., M.M mengatakan, industri kain tenun donggala terus dikembangkan guna menambah pendapatan masyarakat yang memiliki keterampilan menenun kain donggala.

Pemerintah Kabupaten Donggala melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah menyediakan gedung tempat produksi kain Donggala. Selain sarana, bahan baku dan alat tenun yang menjadi andalan bagi pengrajin telah disiapkan.

“Kami telah menyediakan benang sutra, benang katun prima (Mesres) dan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM),” kata Andi Veny, (Jumat 01/03/24).

Kabid Perindustrian menjelaskan, untuk bahan baku benang sebelumnya dilakukan proses pewarnaan. Dalam proses pewarnaan ini dibutuhkan tenaga terampil karena, benang yang digunakan penenun berbahan dasar warna putih.

Pewarnaan ini memiliki proses. Tujuannya, agar warna benang yang dihasilkan memiliki kualitas warna yang kuat hingga puluhan tahun lamanya.

Produksi kain tenun donggala yang sebagian menenun menggunakan ATBN tidak meninggalkan kearifan lokal yang selama ini digeluti oleh sebagian masyarakat Kecamatan Banawa, Banawa Tengah, Labuan dan Kecamatan Tanantovea.

Dengan proses tradisional, masyarakat dapat menghasilkan kain Donggala hanya selembar hingga dua lembar dalam sepekan, karena kain donggala dikerjakan melalui tiga tahapan yaitu pencelupan benang, menenun dan memintal.

Tahun 2024, pengrajin kain tenun donggala yang dapat dibina oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten sebanyak 10 orang. Dari jumlah tenaga kerja yang ada diberi target agar dapat menghasilkan minimal satu lembar kain donggala dalam sepekan.

“Untuk sementara kami berikan target bagi pengrajin. Untuk tenun yang menggunakan ATBM minimal sepekan menghasilkan satu lembar kain Donggala, kata Andi Veny.

Ketersediaan kain Donggala saat ini sangat terbatas. Pasalnya, kain jenis sutra ini mulai menjadi kebutuhan utamanya bagi Aparatur Sipil Negara di jajaran pemerintah Kabupaten pegawai Donggala.

Makannya harganya sangat fantastis, karena selain bahan baku berkualitas juga memakan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan selembar kain Donggala.

 

News Feed