PENATEGAS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah keluarkan himbauan kepada BPBD kabupaten/kota se-Sulteng tentang Siaga Bencana dalam rangka menghadapi akhir tahun 2024.
BPBD Sulteng keluarkan himbauan Siaga Bencana, disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. Akris Fattah Yunus, MM di ruang kerja nya, (29/11/24).
BPBD Sulteng keluarkan himbauan lanjut Dr. Akris untuk diterukan kepada seluruh Kalak BPBD kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah saat rapat kerja dalam rangka sinkronisasi data program kerja yang telah dilaksanakan di tahun 2024.
Mantan Kalak BPBD Kabupaten Donggala menyebutkan himbauan kesiapsiagaan disampaikan kepada seluruh Kalak BPBD kabupaten/kota terkait besarnya kejadian bencana alam di tahun 2024 yang hampir dua kali lipat jumlahnya dari kejadian bencana alam pada tahun 2023.
“Kejadian bencana alam tahun 2023 tercatat sebanyak 130 kejadian bencana alam di Provinsi Sulawesi Tengah. Sampai dengan akhir November 2024, kejadian bencana alam meningkat sebanyak 200 kali kejadian bencana di Sulawesi Tengah,” ungkap Dr. Akris.
Kejadian bencana di Sulawesi Tengah yang kerap terjadi berupa banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung. Meskipun tidak membawa korban jiwa, namun kerugian materi mencapai ratusan juta nìlainya.
Dari 200 kejadian bencana alam lanjutnya, telah dilakukan kaji cepat, meskipun dari sejumlah kejadian bencana alam hanya membutuhkan penanganan cepat dari BPBD Provinsi.
“Sampai dengan akhir November 2024, BPBD belum mengeluarkan status darurat, hanya penanganan yang sifatnya sementara dan melakukan pencegahan,” terang Kalak BPBD Sulteng
Akris menyebutkan, tahun 2024 pada bulan Desember diprediksikan akan terjadi kejadian banjir. Prediksi ini disampaikan dengan adanya pengalaman yang kerap terjadi pada akhir tahun berupa bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah kabupaten. “kita berharap tidak ada kejadian banjir yang luar biasa pada bulan Desember 2024,” pintanya.
Kalak BPBD Sulteng mengemukakan, untuk mempermantap kesiapsiagaan, BPBD Provinsi Sulawesi Tengah bersama BPBD kabupaten/ kota telah melakukan sinkronisasi data guna mengetahui kebutuhan BPBD kabupaten/kota dan BPBD Provinsi untuk pelaksanaan program pencegahan, kesiapsiagaan, mitigasi dan penanganan darurat pasca bencana.
“Tujuan rapat sinkronisasi ini adalah untuk mendorong tercapainya indeks ketahanan daerah yang baik dalam penanganan bencana,” ucap Dr. Akris.