Revitalisasi Bahasa Kaili di Banawa Tengah: Menyemai Cinta Bahasa Ibu di Tengah Arus Globalisasi

Daerah410 views

PENATEGAS Upaya melestarikan jati diri budaya lokal dan mencegah kepunahan bahasa daerah kembali menggema di SMPN 1 Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.

Selasa (29/07/2025), kegiatan Pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu resmi digelar dan menjadi momentum penting dalam upaya menghidupkan kembali Bahasa Kaili sebagai warisan budaya tak ternilai masyarakat Donggala.

Acara dibuka secara resmi oleh Camat Banawa Tengah, H. Rachmady Ibrahim L., S.Sos., dalam sambutannya menegaskan bahwa Bahasa Kaili bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga simbol identitas, nilai-nilai leluhur, serta perekat sosial masyarakat.

“Generasi muda perlu kita dorong untuk mengenal dan bangga menggunakan bahasa daerahnya. Bahasa Kaili menyimpan kearifan lokal yang tak boleh hilang,” tegasnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Donggala, Nurjannah, S.Pd., M.Pd., bersama rombongan dari Dikbud.

Revitalisasi Bahasa Kaili di Banawa Tengah: Menyemai Cinta Bahasa Ibu di Tengah Arus Globalisasi
para Peserta yang terdiri dari guru SD dan SMP se-Banawa Tengah.

Kehadiran mereka menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat akar budaya melalui bahasa ibu. Dalam paparannya, Nurjannah menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Tunas Bahasa Ibu yang diinisiasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud Ristek RI.

“Kami ingin anak-anak mencintai dan menggunakan Bahasa Kaili dalam keseharian. Ini adalah bentuk nyata menjaga eksistensi budaya lokal,” ujarnya.

Di kegiatan yang sama selaku Korwil Dikbud Kecamatan Banawa Tengah, Zahir, S.Pd menyampaikan dukungannya terhadap pelestarian Bahasa Kaili.

Zahir menekankan pentingnya pendidikan sebagai garda depan dalam meregenerasi semangat cinta bahasa daerah di kalangan pelajar.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai sesi menarik seperti pelatihan dasar percakapan Bahasa Kaili, pengenalan kosakata khas, hingga penulisan dan penyampaian cerita rakyat.

Suasana berlangsung interaktif dan menyenangkan, dengan peserta yang terdiri dari guru SD dan SMP se-Banawa Tengah mengikuti dengan penuh antusiasme.

Tak hanya itu, sesi dialog dalam Bahasa Kaili pun memukau para tamu undangan, menampilkan kemampuan peserta berbicara fasih dan percaya diri.

Kepala SDN 5 Banawa Tengah, Musdalifah, S.Pd yang hadir sebagai peserta mengapresiasi kegiatan ini. “Semoga program seperti ini terus dilanjutkan agar Bahasa Kaili tetap lestari dan menjadi kebanggaan daerah kita,” ungkapnya.

Dengan sinergi pemerintah, tenaga pendidik, dan masyarakat, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menjaga eksistensi Bahasa Kaili.

Harapannya, semangat ini terus bergelora, menanamkan kecintaan terhadap bahasa ibu sebagai bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa.

Baca Juga: https://penategas.id/penyaluran-bantuan-pangan-di-desa-tosale-wujud-nyata-kepedulian-pemerintah/

 

News Feed