Pompanai Pinovali: Merawat Tradisi, Menyatukan Kebersamaan, dan Menyambut Musim Tanam di Sibalaya Utara

Daerah167 views

PENATEGAS Suasana khidmat menyelimuti Rumah Adat (Bantaya) Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava, Minggu (21/09/25).

Warga berkumpul bersama dalam pelaksanaan Pompanai Pinovali, sebuah tradisi turun-temurun masyarakat Kaili yang menandai dimulainya proses pengolahan tanah hingga penanaman padi.

Lebih dari sekadar ritual adat, Pompanai Pinovali menjadi simbol keterhubungan manusia dengan alam dan Sang Pencipta. Tradisi ini diyakini membawa keberkahan sekaligus menjaga kelestarian hidup melalui doa, kebersamaan, dan gotong royong.

Prosesi adat diawali dengan ritual gane yang dipimpin salah seorang tokoh adat. Dengan penuh kekhusyukan, doa dipanjatkan sebagai penghormatan kepada tanah yang akan digarap.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan tahtim dan tahlil bersama yang dipimpin imam serta pegawai syara Masjid Jami Al-Ihsan.

Doa bersama ini mempererat hubungan spiritual masyarakat dengan Allah SWT, seraya memohon hasil panen yang melimpah.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tanambulava, Pemerintah Desa Sibalaya Utara, unsur BPD Desa Sibalaya Utara dan Lambara, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta ratusan warga. Kehadiran lintas unsur ini memperlihatkan bahwa Pompanai Pinovali bukan sekadar seremoni adat, melainkan ruang kebersamaan yang menyatukan adat, agama, dan pemerintahan.

Sebagai agenda tahunan, Pompanai Pinovali selalu disambut antusias masyarakat. Warga datang dengan membawa buah tangan masing-masing, simbol kontribusi sukarela yang memperkuat semangat gotong royong.

Meski mendapat dukungan anggaran dari APBDes, partisipasi warga tetap menjadi nilai penting yang meneguhkan kearifan lokal.

Tak hanya melestarikan budaya, kegiatan ini juga menunjukkan komitmen Pemerintah Desa Sibalaya Utara dalam mendukung peran setiap lembaga. Lembaga adat, lembaga keagamaan, kelompok tani, hingga unsur keamanan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas dilibatkan aktif.

Sinergi ini menjadi modal kuat dalam membangun desa secara berkelanjutan.

Lebih jauh, pelaksanaan Pompanai Pinovali juga berkaitan erat dengan program ketahanan pangan.

Tradisi ini menjadi tindak lanjut hasil pertemuan antara Kepala BPP Kecamatan Tanambulava, pemerintah desa se-Kecamatan Tanambulava, Gapoktan, kelompok tani, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas beberapa waktu lalu.

Pertemuan tersebut menyepakati jadwal tanam padi periode Oktober 2025 hingga Maret 2026, sesuai alur tanam yang ditetapkan pemerintah.

Dengan demikian, Pompanai Pinovali tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga berkontribusi langsung pada pengaturan jadwal tanam serta penguatan sektor pertanian.

Melalui tradisi ini, masyarakat Desa Sibalaya Utara kembali membuktikan bahwa adat, agama, dan pemerintahan dapat berjalan seiring.

Pompanai Pinovali bukan hanya ritual tahunan, melainkan napas kebersamaan yang diwariskan, dirawat, dan terus dimaknai dalam kehidupan sehari-hari.

 

Baca Juga: https://penategas.id/pemdes-palau-dukung-program-ketahanan-pangan-nasional-melalui-gerakan-tanam-bawang/

News Feed