PENATEGAS – Personel TNI-AL dan Babinsa Parak bantu Crue Kapal Motor (KM) Sriwijaya Makmur yang di duga karam di perairan Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Kamis, (5/12/24).
KM. Sriwijaya Makmur yang dikabarkan karam oleh warga setempat di wilayah perairan Desa Parak , personil gabungan langsung berkoordinasi dengan aparat dan instansi teknis terkait.
Personel TNI-AL dan Babinsa Kodim 1415/Selayar yang lebih dulu mendapat informasi langsung menuju lokasi. Tiga orang personil Pos TNI-AL yang terdiri dari, Sertu. Andi R, Serka Husnaini, Prada. Muhammad Iqbal dan Sertu Andi Basruddin meluncur menumpangi perahu nelayan tradisional menuju lokasi Kapal Motor (KM) Sriwijaya Makmur yang karam.
Dalam upaya penyelamatan, aparat gabungan mencoba merapat dan mendekati badan kapal dengan melintasi hantaman badai gelombang laut yang lumayan tinggi dan cukup menantang.
Aparat gabungan TNI-AL dan Babinsa Desa Parak yang mencoba mendekati kapal GT. 2011 dengan 18 crew tersebut, sempat terbalik dan basah kuyup. Beruntung, seluruh telepon selular berhasil terselamatkan dan tidak terjatuh, ungkap Babinsa Desa Parak, Sertu Andi Basruddin.
Dari hasil pengumpulan bahan keterangan, KM. Sriwijaya Makmur dinakhodai Ardiansyah diketahui sempat mengalami kerusakan pada bagian mesin dan terseret arus gelombang musim barat. KM. Sriwijaya Makmur yang mengalami kerusakan mesin dalam perjalanan pelayaran dari Kota Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara menuju Gresik provinsi Jawa Timur dengan keadaan muatan kosong.
Meski mengalami kerusakan mesin dan terseret arus gelombang laut, nakhoda bersama kedelapan belas crew KM. Sriwijaya Makmur dinyatakan dalam kondisi aman dan sehat untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Gresik, beber, Sertu Andi Basruddin, sekembali dari lokasi tempat KM. Sriwijaya Makmur yang diduga karam.
Dalam kejadian tersebut, Pos Search And Rescue (SAR) Kabupaten Selayar, Abdul Wahid menyebutkan, KM. Sriwijaya Makmur Bersama crue dalam posisi aman dan tidak karam.
“Hanya saja, kapal sempat mengalami trouble pada bagian mesin yang mengharuskan kapal berlabuh sementara waktu selama kurang lebih dua hari di perairan laut Desa Parak”, ungkap Abdul Wahid yang dihubungi melalui sambungan telepon selular, Kamis, (5/12) pagi.
Abdul Wahid menyebutkan, pihak kapal sudah dua hari berkomunikasi dengan Stasiun Radio Pantai (Srop) untuk menyampaikan update informasi terkini kondisi KM. Sriwijaya Makmur.
“Crew KM. Sriwijaya Makmur tinggal menunggu air pasang untuk kembali melanjutkan perjalanan pelayarannya terang Pos SAR Selayar.