Kanwil Kemenag Sulteng Gelar Forum Serap Aspirasi dan EWS Isu Sosial Keagamaan

Daerah327 views

PENATEGAS – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah menggelar forum penting yang memadukan dua agenda utama, yakni Serap Aspirasi Tokoh Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan serta Early Warning System (EWS) Problem Sosial Berdimensi Agama.

Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Palu, Jumat (12/09/2025), dan dihadiri sekira 400 peserta dari berbagai unsur.

Peserta terdiri dari tokoh agama, ormas keagamaan, majelis taklim, penghulu, penyuluh lintas agama, kepala Kantor Urusan Agama (KUA), hingga ASN pada Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulteng.

Plt. Kanwil Kemenag Sulteng, H. Muchlis, S.Ag., M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa tugas utama Kementerian Agama adalah memastikan masyarakat taat pada nilai-nilai agamanya.

Menurutnya, jika umat sungguh-sungguh memahami ajaran agama, baik secara internal maupun antaragama, potensi konflik sosial dapat ditekan.

“Radikalisme muncul ketika ada kelompok yang memahami agama hanya secara tekstual, bukan kontekstual. Karena itu, pemahaman agama yang utuh sangat penting untuk menjaga harmoni sosial,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulteng, Dr. Junaidin, S.Ag., MA., menjelaskan bahwa forum ini bagian dari penguatan kebijakan kerukunan melalui dua pendekatan, yakni analitis-prediktif serta partisipatif-reflektif.

Hubungan tokoh agama dan lembaga keagamaan, katanya, sangat erat karena keduanya memiliki tanggung jawab sama dalam membangun perdamaian masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya penerapan Early Warning System (EWS) sebagai deteksi dini potensi konflik. “EWS ibarat alarm.

Jika muncul gejala kecil yang berpotensi menimbulkan masalah, tokoh agama harus peka dan segera bertindak. Prinsip ini sesuai dengan ajaran Islam tentang sadd al-zari’ah atau menutup jalan menuju kerusakan,” jelas Junaidin.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, di antaranya Matindas Janusanti Rumambi, S.Sos., anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, serta Muharram Nurdin dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama.

Dalam pemaparannya, Matindas menyampaikan berbagai program dan anggaran yang telah dialokasikan oleh DPR terkait pendidikan dan keagamaan.

Sesi tanya jawab juga berlangsung dinamis dengan banyak masukan dari tokoh agama serta ormas mengenai isu pendidikan, keagamaan, dan kerukunan antarumat.

Forum ini tidak hanya menjadi wadah penyampaian aspirasi, tetapi juga ruang koordinasi antar lembaga dalam merumuskan respon dini atas isu sosial-keagamaan di Sulawesi Tengah.

“Tokoh agama adalah garda terdepan dalam menjaga kerukunan dan stabilitas sosial. Dengan partisipasi aktif mereka, kedamaian di Sulawesi Tengah akan semakin kokoh,” pungkas Junaidin.

Baca Juga: https://penategas.id/laga-perdana-persipal-fc-ditunda-di-palu-dipindahkan-ke-parepare-karena-kendala-teknis-stadion/

 

News Feed