PENATEGAS – Kunjungan persahabatan yang dilakukan pimpinan Penategas.id, Yusniwart, ke kantor Redaksi deadline-news.com group yang didirikan oleh Andi Attas Abdullah, S.I.Kom yang akrab disapa Om Doel dikalangan kawan-kawan jurnalis, bukan sekadar kunjungan biasa.
Senin 03/11/25), Menjadi momen napak tilas sejarah panjang perjalanan pers Sulawesi Tengah khususnya sejarah lahirnya media kriminal pertama di daerah ini hingga berkembang menjadi media digital yang kokoh mengikuti zaman.
Yusniwart sendiri bukan sosok asing bagi keluarga besar deadline-news.com group, Ia justru tumbuh, dibentuk, dan dilatih dari rumah besar media tersebut.
Karena itu, ketika hari ini ia datang sebagai pemimpin media Penategas.id, ia mengakui dengan sangat jujur bahwa keberadaannya sebagai pendiri dan pemimpin media, tidak lepas dari tempaan seorang Andi Attas Abdullah.
“Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada pimpinan deadline-news.com group Andi Attas Abdullah. Saat itu beliau masih Pimred media kriminal pertama di Sulawesi Tengah yakni harian Nuansa Pos dan itu lah tempat awal saya ditempa, direkrut, kemudian diberi kesempatan yang luar biasa. Tanpa bimbingan dan arahan beliau, Penategas tidak akan pernah lahir,” ucap Yusniwart yang akrab disapa “Yus”, dengan penuh haru.
Dalam sejarahnya, deadline-news.com yang berbentuk tabloid dengan didukung web deadlineinteraktif.com didirikan pada 9 Maret 2009, terus berkiprah.
Di tahun-tahun itulah Yus mulai belajar dunia kriminal, investigasi, news value, hingga karakter khas reportase lapangan yang menjadi ciri khas Deadline News versi cetak.
Ditambah pengalaman di media lokal di Kota Palu, ilmu itu kemudian menjadi pondasi kokoh dirinya hingga akhirnya mendirikan Penategas.id media yang hari ini tumbuh, hidup, dan dikenal publik. Di tengah persaingan ketat industri media, Andi Attas Abdullah tak berhenti pada satu bendera saja.
Ia kembali mendirikan sejumlah media online lainnya seperti Ikra Post.com, Detak News.id, Morowalipost.com, Deadlinews.co dan Deadlinews.com serta beberapa media dalam satu grup, menjadikan dirinya satu dari sedikit pelopor media kriminal Sulteng yang mampu bertahan dari cetak hingga era digital 4.0 saat ini.
Kunjungan ini bukan hanya nostalgia tetapi titik penting membuka babak baru kolaborasi. Dua sosok yang pernah berjalan pada jalur yang sama kini bertemu kembali sebagai pemimpin media yang sama-sama matang dan berdiri sendiri.
Harapan besar pun mengalir dari pertemuan tersebut: kolaborasi pemberitaan yang sehat, berimbang, saling menguatkan, serta menjaga marwah pers Sulawesi Tengah, bahwa media hadir bukan untuk saling menjatuhkan, tetapi saling membangun, memberi edukasi, serta mengawal publik atas nama kebenaran.
“Jelas, saya bisa begini karena bimbingan pimpinan deadline-news.com” ucap Yus singkat, namun sarat makna.
Hari itu, ruang redaksi deadline-news.com bukan sekadar tempat bersilaturahmi, tetapi ruang lahirnya kembali semangat kejurnalisan yang tidak lekang oleh waktu.
Baca Juga : https://penategas.id/vera-elena-laruni-janjikan-gelaran-mtq-tahun-depan-lebih-megah/







