PENATEGAS – Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah sukses menggelar Festival Teater Edukatif Tingkat SD dan SMP se-Kota Palu dalam rangka memeriahkan Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2025.
Kegiatan yang digelar di halaman kantor Balai Bahasa Sulawesi Tengah pada Kamis (23/10/25) ini berlangsung meriah dan sarat nilai edukasi, sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober yang menegaskan pentingnya menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Festival ini diikuti 10 kelompok teater dari jenjang SD dan 10 kelompok dari jenjang SMP.
Masing-masing kelompok beranggotakan empat siswa, ditambah seorang guru pendamping, sehingga total peserta mencapai 100 orang.
Ketua Panitia Pelaksana, Nelis Pradesa, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memartabatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
“Kami ingin menjadikan Bulan Bahasa ini sebagai momentum untuk meneguhkan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Indonesia adalah bangsa besar, dan bahasa Indonesia adalah identitas kebangsaannya,” ujar Nelis.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyiapkan total hadiah sebesar Rp 21.500.000 ditambah piala dan goody bag bagi seluruh peserta.
Pelaksanaan dibagi menjadi dua sesi, yakni penampilan tingkat SD dan SMP. Meski beberapa kelompok berhalangan hadir tanpa pemberitahuan, jalannya acara tetap berlangsung semarak.
Para peserta menampilkan berbagai cerita dengan ekspresi penuh semangat dan karakter kuat, membuat penonton serta dewan juri terhibur.
Tepuk tangan meriah kerap terdengar setiap kali aksi panggung yang menarik ditampilkan.
Dewan juri terdiri dari lima tokoh dan penggiat teater Palu, yakni Emhan’saja sebagai ketua juri, serta Dily Suwarno, S.Sn., M.Pd., Ipang Tobaraka, S.Sn., Fitriani Idris, S.Sn., dan Rahma, S.S., M.Pd. dari Balai Bahasa Sulteng.
Mereka menilai dengan objektif berdasarkan aspek edukasi, pembentukan karakter, dan penguatan nilai kearifan lokal.
Menurut Ipang Tobaraka, nilai tambah diberikan kepada penampilan yang mengandung pesan moral dan pendidikan karakter.
“Peserta diharapkan mampu menghadirkan nilai-nilai kearifan lokal serta membentuk karakter positif anak-anak. Teater bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana edukatif,” ungkapnya.
Sementara itu, Dily Suwarno mengaku bahagia karena festival ini kembali digelar setelah cukup lama vakum.
Ia berharap kegiatan semacam ini menjadi agenda tetap Balai Bahasa, minimal sekali setiap semester.
Senada, Emhan’saja menyarankan agar jumlah peserta diperbanyak di tahun mendatang dan pelibatan para seniman teater lokal ditingkatkan.
“Teater itu seni yang kompleks dan butuh sentuhan profesional. Para penggiat teater di Palu siap berkolaborasi dengan sekolah-sekolah agar kualitasnya terus meningkat,” tegasnya.
Dalam catatannya, Emhan’saja menilai bahwa penampilan peserta SD justru lebih natural dan menghibur.
Menurutnya, guru pendamping harus jeli memilih naskah yang sesuai dengan karakter usia anak agar ekspresi di atas panggung terlihat alami.
Ia juga menyoroti pentingnya unsur teknis seperti blocking, kostum, properti, musik, dan pendalaman karakter untuk menunjang performa maksimal.
Puncak acara ditandai dengan pengumuman pemenang Festival Teater Edukatif. Berikut daftar juara:
Kategori SD
1. SD Al-Azhar Mandiri Palu – Juara 1 (Nilai 450)
2. SDN 22 Palu – Juara 2 (Nilai 435)
3. SD Gamaliel Palu – Juara 3 (Nilai 420)
4. SD Unggul Putra Kaili Permata Bangsa – Juara 4 (Nilai 395)
5.SD Inpres 3 Birobuli – Juara 5 (Nilai 375)
6. SD Inpres Boyaoge – Juara 6 (Nilai 360)
KategAl-Azha
1. SMP Al-Azhar Mandiri Palu – Juara 1 (Nilai 460)
2. SMPN 10 Palu – Juara 2 (Nilai 455)
3. SMPN 6 Palu – Juara 3 (Nilai 435)
4. SMPN 4 Palu – Juara 4 (Nilai 380)
5. SMP Golden Gate Palu – Juara 5 (Nilai 365)
6. SMPN 19 Palu – Juara 6 (Nilai 360)
Sorak sorai, tepuk tangan, hingga tangis haru mewarnai suasana saat nama-nama pemenang diumumkan. Festival Teater Edukatif Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra 2025 ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang literasi kebahasaan dan kesastraan bagi pelajar, guru, dan masyarakat Sulawesi Tengah — memperkokoh bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan kebanggaan bangsa.
Baca Juga: https://penategas.id/komisi-informasi-sulteng-dorong-transparansi-publik-di-kabupaten-donggala/
