PENATEGAS – Setelah dinyatakan hilang kontak selama enam hari, akhirnya ditemukan oleh kapal nelayan yang tengah berlayar di perairan Sulawesi Tengah. Kapal Motor (KM) Wahyuni yang dievakuasi ke Pelabuhan Desa Laulalang, Kecamatan Tolitoli Utara, dengan bantuan Operasi Search And Rescue (SAR) gabungan yang melibatkan Direktorat Polisi Perairan Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Sulteng dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Menurut keterangan dari pihak berwenang, kapal yang mengangkut sejumlah awak kapal (ABK) serta beberapa penumpang itu hilang kontak sejak tanggal 25 Januari 2025. Setelah melalui pencarian intensif yang melibatkan penyisiran perairan Tolitoli dan sekitarnya, akhirnya KM. Wahyuni ditemukan oleh nelayan di sekitar perairan tersebut pada Jumat, 31 Januari 2025.
“Operasi SAR gabungan kami lakukan secara intensif, baik melalui jalur laut maupun udara, untuk memastikan keselamatan seluruh awak kapal,” kata Direktur Polairud Polda Sulteng, Kombes Pol. Joko Prasetyo, dalam keterangan persnya.
Kombes Pol. Joko Prasetyo menambahkan bahwa tim SAR sempat menemui berbagai tantangan, termasuk cuaca buruk dan jarak tempuh yang jauh, namun berkat kerja sama yang solid antara Polri dan Basarnas, kapal tersebut akhirnya ditemukan.
Keberhasilan evakuasi KM Wahyuni menandakan sinergi yang sangat baik antara Ditpolairud Polda Sulteng dan Basarnas dalam menjalankan operasi penyelamatan di perairan Sulawesi Tengah.
Seluruh ABK, termasuk nahkoda kapal dan penumpang, ditemukan dalam kondisi sehat meskipun kapal sempat hilang kontak dalam waktu yang cukup lama.
Kondisi ini tentu memberi rasa lega bagi keluarga dan pihak terkait yang selama ini terus melakukan pencarian. “Syukurlah, seluruh ABK dalam keadaan sehat, dan kami sangat berterima kasih atas kerja keras tim SAR yang telah bekerja tanpa kenal lelah,” ujar salah satu keluarga ABK yang turut serta menunggu kabar di pelabuhan.
Pihak berwenang juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang sering berlayar, untuk selalu memastikan kelengkapan alat komunikasi dan perangkat keselamatan sebelum melakukan pelayaran. Hal ini penting agar kejadian serupa dapat dicegah dan seluruh pelayaran dapat berjalan dengan aman dan lancar.
http://Baca Juga: Sektor Perikanan Berperan dalam Penurunan Angka Stunting di Donggala