PENATEGAS – Pemerintah Kabupaten Donggala kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Dalam perhelatan Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FBIN) Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kabupaten Donggala akan menerima penghargaan atas kontribusinya dalam pelestarian bahasa daerah.
Acara prestisius ini akan berlangsung di Gedung Merah Putih, PPSDM Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat, Senin 19 Mei 2025.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Donggala, H. Kasmudin, S.S., M.M, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam mendukung revitalisasi bahasa daerah.
Program revitalisasi ini mencakup 144 bahasa daerah dan dialek di 38 provinsi se-Indonesia, sebagai bagian dari upaya pelestarian kekayaan budaya bangsa.
“Program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga kekayaan budaya bangsa dengan mengusung semangat sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah,” ujar Kasmudin di Donggala (17/05/25).
Ia juga menambahkan bahwa penghargaan ini menjadi salah satu momentum penting dalam sejarah pelestarian bahasa ibu di Donggala. Sebanyak 42 kepala daerah dijadwalkan menerima penghargaan serupa, terdiri dari 36 bupati dan 6 wali kota dari berbagai penjuru tanah air.
Untuk Kabupaten Donggala, penghargaan tersebut akan diterima langsung oleh Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi tinggi pemerintah daerah dalam mendukung revitalisasi dan pelestarian bahasa ibu.
Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2025 bukan hanya menjadi ajang penghargaan, namun juga ruang selebrasi terhadap keberhasilan berbagai daerah dalam menghidupkan kembali bahasa daerahnya. Melalui festival ini, semangat cinta bahasa ibu kembali digelorakan.
“Festival ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tapi juga simbol kuat komitmen bersama dalam menjaga jati diri bangsa melalui bahasa ibu,” tegas Kasmudin.
Dengan digelarnya FBIN 2025, pemerintah berharap seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, semakin terdorong untuk mencintai dan melestarikan bahasa daerah, agar tidak punah dan terus hidup sebagai warisan luhur budaya bangsa.
Baca Juga: http://Wabup Donggala Lepas 159 Jemaah Calon Haji