PENATEGAS – Upaya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Donggala melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPHP) meluncurkan Gerakan Tanam Petarung (Petani Tangguh Rakyat Untung), yang dipusatkan di lahan persawahan Desa Watatu, Kecamatan Banawa Selatan, Jumat (04/07/25).
Kegiatan ini ditandai dengan penanaman bibit padi secara simbolis oleh Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, SE, didampingi Wakil Bupati Taufik M. Burhan, S.Pd., M.Si, bersama Forkopimda, Ketua DPRD Moh. Taufik, Sekretaris Daerah Dr. H. Rustam Efendi, serta Kepala Dinas TPHP Ir. Bambang Widiyanto, M.Pd.
Selain penanaman padi, kegiatan juga diisi dengan peninjauan pasar murah dan penyerahan bantuan pertanian kepada kelompok tani.
Dalam sambutannya, Bupati Vera Elena menyampaikan bahwa pertanian merupakan sektor strategis yang menjadi penopang kehidupan mayoritas masyarakat Donggala.
“Gerakan ini bukan hanya soal menanam, tetapi simbol semangat kita bersama dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memperkuat ekonomi lokal,” ujar Bupati.
Ia menambahkan bahwa lebih dari 60 persen warga Donggala bergantung pada sektor pertanian, sehingga menjadi kewajiban pemerintah untuk terus mendorong tumbuhnya sektor ini melalui program-program strategis, seperti bantuan benih, pupuk, alat mesin pertanian, serta akses ke pasar.
“Gerakan Tanam Petarung adalah kebangkitan bersama menuju pertanian yang tangguh, modern, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Tahun 2025, Pemkab Donggala telah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk mendukung sektor ini melalui distribusi benih, pupuk, bibit, hingga alat mesin pertanian.
Bupati juga mengajak semua pihak—petani, penyuluh, aparat desa, dan generasi muda—untuk bersatu membangun pertanian berbasis teknologi dan ramah lingkungan.
Kepala Dinas TPHP Kabupaten Donggala, Ir. Bambang Widiyanto, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus hadir dalam perjuangan petani.
“Kita akan perkuat program penyuluhan, bantuan sarana produksi dan penguatan kelembagaan petani. Petani tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri, negara harus hadir,” tegas Bambang.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas TPHP Provinsi Sulteng, Ir. Yuminartje Alfrina, M.P., Camat Banawa Selatan, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, para penyuluh pertanian, serta para tokoh kelompok tani.
Sebagai penutup, dilakukan penyerahan surat tanda daftar budi daya perkebunan kepada dua ketua kelompok tani, serta bantuan benih padi dan pupuk hayati cair sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap petani lokal.