4 Orang Tewas, Jalan Nasional Putus Total: Banjir Bandang dan Longsor Lumpuhkan Tapanuli Tengah

Nasional417 views

PENATEGAS  – Bencana dahsyat melanda kawasan pantai barat Sumatera Utara pada Selasa (25/11/25). Banjir bandang dan longsor yang terjadi serentak di sejumlah wilayah—mulai dari Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, hingga Mandailing Natal—menghancurkan akses kehidupan warga. Jalan nasional terputus, komunikasi lumpuh, dan empat orang dilaporkan meninggal dunia di Tapanuli Tengah.

“Ada empat orang meninggal di Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis akibat longsor. Ribuan rumah juga terendam banjir bandang di berbagai lokasi,” ungkap Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, dengan suara berat.

Rekaman video warga memperlihatkan betapa dahsyatnya bencana ini. Arus banjir bandang menyeruak dari aliran sungai, menghantam permukiman dengan kecepatan tinggi, bahkan menjulang hampir mencapai atap rumah. Material kayu, batang pohon, dan lumpur pekat menghanyut begitu saja, menunjukkan derasnya kekuatan air yang tak bisa dibendung.

Di beberapa titik lain, longsor besar menutup total jalan nasional, membuat kendaraan tertimbun tanah dan bebatuan. Sejumlah mobil dan sepeda motor tampak tertutup material setinggi bahu orang dewasa.

Pemkab Tapanuli Tengah bersama TNI, Polri, dan Basarnas bergerak cepat mengevakuasi warga dari daerah yang dinilai paling rawan. Dengan kendaraan operasional—bahkan beberapa menggunakan alat berat—petugas menjemput warga rentan, termasuk anak-anak dan lansia, menuju posko darurat.

Hingga malam hari, hujan deras tak kunjung berhenti. Kondisi ini membuat operasi evakuasi semakin berisiko dan membutuhkan kehati-hatian ekstra. Pendataan dampak bencana pun masih terus berjalan, namun diperkirakan ribuan rumah terdampak banjir bandang.

Krisis semakin parah ketika akses telepon dan data seluler di Tapanuli Tengah terputus total sejak sore hari. Petugas dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kesulitan mendapatkan gambaran terkini situasi di lokasi bencana.

“Kami masih tertahan di perbatasan Tapanuli Utara–Tapanuli Tengah. Jalan tak dapat dilalui akibat longsor dan hujan deras masih turun, ” kata Sri Wahyuni Pancasilawati, Kabid Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut.

Menurutnya, Jalan Tarutung–Sibolga lumpuh total, membuat tim BPBD Sumut tak bisa masuk. Meski terdapat beberapa jalur alternatif, semuanya berisiko tinggi. Salah satu jalan melalui Pahae Julu tak bisa dilewati karena jembatan rusak. Jalur alternatif lainnya menuju Kecamatan Barus juga rawan longsor dan diterjang hujan lebat.

BPBD Sumut telah mengerahkan alat berat dan personel tambahan ke wilayah perbatasan untuk membuka akses yang tertutup material longsor. Sebagian petugas bahkan mencoba mencari jalur lain meski harus memutar hingga 200 kilometer.

Namun hingga laporan terakhir yang diterima, empat korban jiwa telah ditemukan, dan petugas masih berjuang untuk mencapai pusat bencana demi mempercepat penanganan darurat.

Bencana ini menjadi peringatan keras tentang rentannya wilayah pantai barat Sumatera terhadap cuaca ekstrem dan kerusakan lingkungan. Upaya bantuan kini berpacu dengan waktu, cuaca, dan sulitnya medan yang porak-poranda.

Baca Juga:  https://penategas.id/sojol-water-jadi-sponsor-utama-hut-pgri-ke-80-suplai-air-minum-untuk-16-kecamatan-di-donggala/

 

 

 

News Feed