Skenario Bencana Ekstrim: Banjir Bandang, Longsor, Hingga Kebakaran Besar

Daerah215 views

PENATEGAS – Simulasi disusun realistis dan dramatis. Hujan deras berdurasi lebih dari satu jam digambarkan mengguyur kota, membuat debit sungai meningkat tajam hingga meluap dan menerjang pemukiman warga. Longsor pun terjadi di beberapa titik, menyulitkan akses dan memaksa tim SAR beraksi cepat.

Personel BPBD Balikpapan menurunkan armada terbaik mulai dari perahu karet, pompa air, hingga truk damkar untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir dan reruntuhan material longsor. Adegan penyelamatan berlangsung tegang, penuh teriakan komando dan sirine yang bersahutan, layaknya kondisi bencana nyata.

Belum berhenti sampai di situ, skenario lanjutan menghadirkan kebakaran hebat di kawasan padat penduduk. Api digambarkan merambat cepat dan memaksa petugas pemadam serta SAR gabungan bergerak dalam hitungan menit.

Aksi lapangan yang digelar, Sabtu (06/12/25) disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim Ir. H. Seno Aji, M.Si, Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, SE., M.E., pejabat Pemprov dan Pemkot, Forkopimda, DPRD provinsi serta kota, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.

Usai penyelamatan berakhir sukses, para tamu diajak meninjau armada dan sarana pendukung mitigasi bencana, dipimpin langsung Kapolda Kaltim, Irjen Pol. Endar Priantoro, S.H., S.I.K., C.F.E., M.H

Wagub Seno Aji menyampaikan penghargaan besar atas sinergi seluruh unsur yang terlibat. “Yang baru kita saksikan membuktikan koordinasi antarlembaga di Kaltim berjalan solid. Ancaman banjir dan longsor benar-benar nyata, dan kita tidak boleh lengah,” tegasnya.

Ia menekankan kesiapsiagaan bukan sebatas alat canggih, tetapi soal kecepatan respons, jalur komando yang jelas, serta edukasi masyarakat di wilayah rawan bencana.

“Latihan ini bukti kita siap, namun evaluasi tetap harus ditindaklanjuti. Pemerintah provinsi akan terus mendukung peningkatan kapasitas penanggulangan bencana di seluruh wilayah,” terangnya

Sementra itu Kapolda Kaltim Kapolda Kaltim Irjen Pol. Endar Priantoro menegaskan bahwa kolaborasi lintas lembaga merupakan kunci dalam menghadapi bencana alam.

“Frekuensi bencana hidrometeorologi semakin sering muncul. Maka seluruh unsur harus bergerak dalam satu persepsi dan satu komando, agar dampak bisa ditekan sekecil mungkin,” ujarnya.

Simulasi akbar ini sekaligus memperkuat mitigasi ancaman bencana di Kaltim, sejalan dengan peringatan BPBD terkait potensi bencana di 10 wilayah berdasarkan analisis BMKG.

Pemerintah menghimbau masyarakat—khususnya yang tinggal di bantaran sungai, daerah rendah, dan lereng tebing untuk selalu mengikuti informasi cuaca dan peringatan dini dari BPBD serta BMKG, serta memahami rute evakuasi sejak awal.

Bencana mungkin tak bisa dihindari, tetapi kesiapan menentukan seberapa besar luka yang tertinggal. Hari ini, Kalimantan Timur menunjukkan bahwa ketika ancaman datang semua siap berdiri di garis terdepan.

Baca Juga: https://penategas.id/desa-tolongano-akan-disulap-jadi-destinasi-wisata-selevel-bangkok-sang-bupati-ungkap-rencana-besar-yang-sudah-di-depan-mata/

News Feed