“Semangat Pahlawan Jadi Kompas Bangsa: Bupati Donggala Tegaskan Api Perjuangan Tak Boleh Padam”

Daerah148 views

PENATEGAS — Suasana khidmat menyelimuti Halaman Kantor Bupati Donggala, Senin pagi, 10 November 2025. Tepat pada momentum nasional Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025, Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, SE, hadir memimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan sebagai Inspektur Upacara.

Upacara dihadiri penuh oleh jajaran unsur pimpinan daerah, dan menjadi momentum yang tidak hanya bersifat seremonial, namun sarat dengan pesan moral bagaimana generasi kini harus kembali menegaskan arah perjuangan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.

Turut hadir Sekretaris Daerah Donggala, Dr. Ir. H. Rustam Efendi, S.Pd., SH., MAP, unsur Forkopimda Kabupaten Donggala, Kepala BNN Kabupaten Donggala, Krisna Anggara, S.H., M.Si, Kepala Basarnas Donggala, Kepala BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, para Asisten, Staf Ahli Kabupaten Donggala, para Pimpinan OPD, Ketua FKUB, Hans Lage, S.Pd serta para Pimpinan Bank Cabang Donggala.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Donggala Vera Elena Laruni membacakan pidato resmi Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf.

Pidato yang menjadi pusat perhatian itu menggugah kembali ingatan kolektif bangsa bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hadiah, bukan pula sesuatu yang datang begitu saja.

Kemerdekaan adalah buah dari keringat, air mata, darah, bahkan nyawa. Para pahlawan bukan sekadar nama yang dikenang sekali setahun, bukan sekadar identitas yang terukir di batu nisan, namun adalah nyala cahaya yang masih menerangi perjalanan bangsa hingga masa kini.

“Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” ucap Bupati dengan suara penuh haru saat membacakan pidato tersebut.

Dalam pesan yang ditekankan Menteri Sosial, bangsa Indonesia hari ini diajak meneladani tiga hal besar dari para pahlawan: kesabaran mereka dalam memperjuangkan amanah sejarah, semangat mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan dalam membangun tumpuan masa depan republik.

Di titik inilah semangat perjuangan masa lampau dikaitkan dengan arah pembangunan nasional hari ini. Menteri menegaskan bahwa filosofi perjuangan itu kini diterjemahkan ke dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, memperkuat ketahanan nasional, mengokohkan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga mencetak manusia Indonesia yang tangguh secara kecerdasan, sehat secara fisik, dan berdaulat dalam karakter.

“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam dengan bekerja, bergerak, dan berdampak,” tegas pidato tersebut.

Usai upacara di halaman kantor bupati, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Upacara Tabur Bunga di Pelabuhan Gonenggati Donggala.

Prosesi tabur bunga di laut menjadi simbol penghormatan, sekaligus doa tulus untuk para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan kedaulatan negara.

Gelombang laut Donggala menjadi saksi  bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah lupa dari mana ia berdiri, dan dari siapa hidup merdeka ini diwariskan.

Baca Juga: https://penategas.id/indonesia-bersolek-40-perupa-gemparkan-balikpapan-museum-rasa-indonesia-di-satu-gedung/

News Feed