SBY Soroti Empat Isu Global: Gaza, Palestina, Konflik Kamboja-Thailand, dan Perundingan Tarif AS-Uni Eropa

Nasional722 views

PENATEGAS— Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan pandangannya terhadap empat isu global yang tengah menjadi perhatian dunia.

Dalam pernyataannya melalui akun X, Sabtu (26/07/25), SBY menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza, pengakuan Perancis atas Palestina, konflik perbatasan Kamboja-Thailand, serta perundingan tarif antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.

SBY mengungkapkan keprihatinannya atas tragedi kemanusiaan ekstrem yang terjadi di Gaza. Ia menyambut baik sikap empat negara Eropa, yaitu Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia yang telah secara tegas menyerukan penghentian perang. Namun, SBY menegaskan bahwa seruan tersebut harus dilanjutkan dengan tindakan nyata melalui diplomasi dan langkah serius.

“Penderitaan saudara-saudara kita di Gaza sudah sangat melampaui batas-batas kemanusiaan,” ungkapnya. Ia mengajak masyarakat dunia untuk tidak sekedar menonton, melainkan turut terpanggil secara moral untuk berbuat sesuatu guna mengakhiri tragedi tersebut.

Selain itu, SBY menyebut langkah Perancis yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat sebagai sebuah perkembangan diplomatik penting. Sebagai anggota G7 dan pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB, dukungan Perancis diharapkan memperkuat upaya menuju solusi dua negara.

“Solusi dua negara Israel dan Palestina yang hidup berdampingan secara damai, adalah jalan paling realistis,” ujar SBY. Ia menekankan pentingnya pengakuan timbal balik dan dukungan internasional untuk mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan.

Sedangkan terkait pecahnya kembali konflik bersenjata di perbatasan Kamboja dan Thailand, SBY menyampaikan keprihatinannya dan menyebutnya sebagai sebuah kemunduran bagi semangat ASEAN. Ia mengingat kembali perannya sebagai Ketua ASEAN pada 2011, ketika turut memediasi konflik serupa yang menghasilkan kesepakatan damai.

“ASEAN masih memiliki sumberdaya politik untuk mendorong penyelesaian damai,” katanya. Ia mendesak ASEAN untuk segera mengambil langkah cepat dan tepat dalam semangat Piagam ASEAN 2007.

Menanggapi perundingan tarif antara AS dan Uni Eropa, SBY menyebutnya sebagai sinyal positif untuk menjaga stabilitas perdagangan global. Ia memperingatkan agar tidak terjebak dalam perang tarif dan menghimbau semua negara berpikir jernih demi masa depan ekonomi dunia.

“Negosiasi tetap lebih baik daripada saling mengancam atau langkah sepihak,” tuturnya. Ia mendorong tatanan perdagangan internasional yang adil dan bermanfaat bagi seluruh bangsa.

Di akhir pernyataannya, SBY mengajak masyarakat global untuk bersikap jujur dan konstruktif dalam merespons tantangan dunia saat ini. “Saatnya kita semua berpikir dan berbicara secara jernih, jujur, dan konstruktif bagi masa depan dunia yang lebih baik,” pungkasnya.

Baca Juga: https://penategas.id/riders-deddy-lisan-bocor-ke-publik-hanya-asinan-buah-dan-sound-oke/

News Feed