Penategas – Areal tanam di Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengalami peningkatan setelah setelah Kementerian Pertanian melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
Upaya peningkatan areal tanam yang terjadi di Kabupaten Sigi merupakan salah satu upaya pemerintah guna meningkatkan hasil produksi padi di Sulawesi Tengah.
RJIT yang dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Tani Harapan Mekar di Desa Palamaki Kecamatan Kulawi Selatan sebelum direhabilitasi hanya seluas 50 hektar (Ha). Angka ini meningkat drastis menjadi 80 Ha setelah Kementan melakukan RJIT.
Sebagai Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap bantuan yang diberikan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para petani di Kecamatan Kulawi Selatan. “Tujuan utama batuan ini adalah membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Hanya saja, kita juga berharap RJIT bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian warga,” tutur, Syahrul Yasin Limpo, Senin (14/12).
Melalui bantuan tersebut, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengungkapkan, RJIT adalah bagian dari kegiatan padat karya.“RJIT bukan hanya memperbaiki atau rehabilitasi saluran irigasi yang rusak. Dengan RJIT itu, kita mencoba meningkatkan dan memaksimalkan fungsi RJIT yang sudah ada,” tuturnya.
Sarwo Edhy, mengemukakan, kegiatan RJIT dilakukan di Desa Palamaki, Kecamatan Kulawi Selatan,Kabupaten Sigi, karena saluran irigasi yang ada awalnya masih berupa saluran tanah. Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar karena banyak mengalami kebocoran.
“Dengan kegiatan padat karya RJIT, saluran ini kita buat menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi pasangan batu sesuai dengan keinginan anggota kelompok,” terangnya.
Melalui program RJIT, produktivitas yang sebelumnya hanya 4 ton/ha, diharapkan mengalami kenaikan menjadi 4,5 ton/ha, dengan intensitas pertanaman (IP) 200 atau 2 kali tanam dalam 1 tahun.(adam)