PENATEGAS – Pemerintah Kabupaten Donggala terus menguatkan komitmen dalam upaya menekan angka stunting.
Hal ini dibuktikan dengan digelarnya Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Donggala yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah, Dr. Ir. H. Rustam Efendi, S.Pd., SH., M.AP, Senin (08/09/25) di aula Kasiromu, Kantor Bupati Donggala.
Rapat koordinasi ini dihadiri berbagai unsur penting, diantaranya Ketua DPRD Kabupaten Donggala, Moh. Taufik, Ketua TP-PKK Donggala, Andriana Taufik M. Burhan, perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, jajaran Forkopimda, camat, kepala Puskesmas hingga perangkat daerah terkait.
Sekda Rustam Efendi dalam sambutannya menekankan bahwa rapat ini menjadi momentum strategis untuk merumuskan rencana aksi lintas sektor.
“Kita harus berkolaborasi, baik pemerintah, TP-PKK, tenaga kesehatan, hingga mitra pembangunan, agar langkah kita lebih terarah dan tepat sasaran,” tegasnya.
Rustam memaparkan bahwa prevalensi stunting di Donggala pada 2022 tercatat 32,4 persen, naik menjadi 34,1 persen di 2023. Namun, pada 2024 berhasil turun menjadi 29,6 persen.
Target tahun 2025, angka stunting harus ditekan hingga 18,8 persen sesuai dengan arahan nasional.
Menurutnya, sejumlah persoalan masih menjadi tantangan, seperti rendahnya pemberian ASI eksklusif, konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil dan remaja putri, imunisasi, hingga sanitasi dan akses air bersih.
“Butuh pembenahan tata kelola, koordinasi, anggaran, data, dan komitmen bersama untuk mencapai target tersebut,” tambahnya.
Salah satu langkah inovatif yang didorong adalah gerakan “Orang Tua Asuh Cegah Stunting” yang diinisiasi BKKBN.
Melalui program ini tambah Rustam, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) diharapkan bisa menjadi orang tua asuh bagi minimal satu anak yang berisiko stunting.
Konsep gotong royong ini mencakup dukungan gizi, edukasi pola asuh, hingga perbaikan sanitasi.
Kegiatan Rakor pun diperkuat oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dudi Utomo Adi, S.STP., M.Si.
Dalam laporannya Dudi Utomo Adi menyebut rakor koordinasi TP3S bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang, pola asuh, dan sanitasi.
Hasil rakor ini melahirkan tiga poin penting: terjalinnya koordinasi lebih erat antarinstansi, meningkatnya pemahaman peserta tentang strategi percepatan penurunan stunting, serta komitmen bersama mendukung gerakan orang tua asuh cegah stunting di seluruh wilayah Donggala.
Dengan kerja sama yang solid, Pemkab Donggala optimistis dapat mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan kuat, sekaligus menurunkan angka stunting sesuai target pada tahun 2025 ini.
Baca Juga: https://penategas.id/cita-rahayu-hadirkan-niscaya-nirkala-prekuel-trilogi-titik-tiga/