Pendapatan Angkutan Umum Trans Donggala–Palu Melonjak, Capai Lebih dari Rp 1 Miliar

Daerah360 views

PENATEGAS – Pendapatan angkutan umum Trans Donggala–Palu mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025.

Program transportasi publik yang digagas Pemerintah Kabupaten Donggala ini terbukti menjawab kebutuhan masyarakat akan sarana mobilitas yang nyaman dan terjangkau dari Banawa menuju Kota Palu, dengan jarak sekitar 30 kilometer.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Donggala, Ir. Happy Sri Handayani, MT, mengungkapkan bahwa sejak awal pihaknya telah memprediksi tingginya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi umum antardaerah.

Melalui dukungan anggaran sebesar Rp 6,7 miliar yang dikucurkan dari APBD Kabupaten Donggala, layanan bus Trans Donggala–Palu kini menjadi salah satu sektor penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup menjanjikan.

“Sejak awal kami sudah membaca bahwa masyarakat Donggala, khususnya di wilayah kota Banawa, membutuhkan alat transportasi umum yang memadai. Kini dengan adanya bus Trans Donggala–Palu, mobilitas warga menjadi jauh lebih mudah dan terjangkau,” ujar Happy, Rabu (22/10/25).

Lebih lanjut, Happy menjelaskan bahwa target pendapatan yang semula ditetapkan DPRD Kabupaten Donggala hanya Rp 200 juta, ternyata terlampaui jauh.

Hingga pertengahan tahun 2025, pendapatan telah mencapai Rp 500 juta, mendorong DPRD menaikkan target menjadi Rp 1 miliar dalam perubahan anggaran tahun berjalan.

“Ketua DPRD Donggala bahkan menaikkan target PAD sektor transportasi menjadi Rp 1 miliar. Dan alhamdulillah, pada September 2025, target tersebut sudah terlampaui. Hingga tanggal 22 Oktober, pendapatan Trans Donggala–Palu tercatat Rp 1,14 miliar, dan diperkirakan menembus Rp 1,168 miliar di akhir bulan ini,” jelasnya.

Meski demikian, Happy menegaskan bahwa orientasi utama pemerintah bukan semata pada keuntungan finansial, melainkan pelayanan publik.

Menurutnya, dana yang dikeluarkan untuk kontrak pengelolaan armada tidak bisa dibandingkan langsung dengan hasil pendapatan dari penjualan tiket kepada masyarakat.

“Pemerintah mengeluarkan anggaran bukan untuk mencari laba, tetapi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Jadi tidak bisa disamakan antara nilai kontrak kendaraan dengan pendapatan dari tarif penumpang,” tegasnya.

Ia menambahkan, keberadaan bus Trans Donggala–Palu juga memberikan multiplier effect yang positif bagi ekonomi daerah.

Kehadiran transportasi umum ini tidak hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga menekan biaya transportasi, membuka peluang usaha baru di sektor jasa, dan meningkatkan perputaran ekonomi lokal.

Dengan capaian tersebut, Pemkab Donggala optimistis layanan Trans Donggala–Palu akan terus berkembang dan menjadi model transportasi publik berkelanjutan di Sulawesi Tengah, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

 

Baca Juga: https://penategas.id/menuju-era-baru-gemilang-perisai-si-apresiasi-glenny-kairupan-jadi-dirut-garuda-indonesia/