PENATEGAS – Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad mengingatkan kepada seluruh pengurus Majelis dan Lembaga Muhammadiyah se-Sulteng agar memperhatikan delapan program prioritas Muhammadiyah 2022-2027 yang telah disepakati pada forum Muktamar ke-48 di Solo.
Hal itu disampaikan Prof. Dadang saat memberikan Tausiah pada Giat Milad Muhammadiyah ke-111 di Aula GBK Rusdy Toana Unismuh Palu, Sabtu (2/12/2023).
Adapun delapan program prioritas tersebut yakni, pertama, Peneguhan paham Islam dan ideologi Muhammadiyah.
Kedua, Penguatan dan penyebarluasan paham Islam berkemajuan. Yang ketiga, memperkuat dan memperluas landasan umat di akar rumput.
Lalu yang keempat adalah memperkuat dan memperluas landasan umat di akar rumput.
Kelima, memperkuat dan memperluas landasan amal usaha unggulan dan gerakan ekonomi Muhammadiyah.
Yang keenam, mengintensifkan dan memperluas dakwah di kalangan generasi milenial.
Ketujuh yakni Reformasi kaderisasi dan pendiaspora kader Muhammadiyah dan kedelapan, reformasi organisasi dan digitalisasi serta memperluas dan melembagakan internasionalisasi Muhammadiyah.
Kegiatan Milad ke-111 tersebut dirangkai dengan Rapat Kerja terpadu Majelis dan Lembaga Muhammadiyah se Sulteng.
Dalam Rapat kerja tersebut terbagi beberapa komisi yang terdiri dari majelis dan lembaga, untuk membahas program kerja bersama pimpinan daerah Muhammadiyah se Sulteng.
Salah satu komisi yang memberi warna dalam rapat kerja tersebut adalah Komisi tiga lembaga yakni Lembaga Dakwah komunitas (LDK), Lembaga Pengelolaan Haji dan Umrah (LPHU), dan Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting serta pembinaan Masjid (LPCR-PM).
Tiga lembaga ini, dibawah bimbingan wakil ketua PWM Sulteng Dr. Hamdi Rudji.
Dalam arahannya, Hamdi mengingatkan agar LDK, LPHU dan LPCR-PM terus mengevaluasi program kerja dan mencanangkan langkah maju untuk program terbaik bagi kemajuan Sulteng.
“Sesuai tema Ikhtiar menyelamatkan semesta, maka program kita harus menyentuh langsung masyarakat Sulteng,” jelas Hamdi.
Pada kesempatan itu, Ketua LDK, Fery merekomendasikan panca program yaitu, Pesantren Mualaf, Bentuk dan Tebar Da’i komunitas untuk daerah 3T, Pemberdayaan komunitas suku terasing.
Kemudian, lancarkan Dakwah komunitas untuk saudagar, tukang ojek, komunitas sepeda, dan komunitas lainnya.
“Yang terakhir merekomendasikan Pembentukan dan pemaksimalan LDK PDM, cabang, hingga ranting se Sulteng,” jelas Fery.
Sementara Ketua LPHU, Moh. Dalil Dg Malongi merekomendasikan sembilan program yaitu mendorong, menginisiasi, dan menguatkan kelembagaan LPHU di tingkat Daerah dan juga penguatan KBIHU Muhammadiyah dan Aisyiyah, sehingga dapat mengintensifkan peran pembinaan Haji dan Umroh warga Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai bagian dakwah.
Selain itu, ada juga pelatihan Pembimbing Haji dan Umroh bersertifikat sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) bekerjasama dengan Ditjen PHU.
Kemudian, Penguatan kajian Haji dan Umroh dan penyusunan Buku Tuntunan Manasik Haji dan Umroh yang mudah dan praktis sesuai tuntunan Tarjih Muhammadiyah.
Mensinergikan semua kekuatan di dalam Persyarikatan untuk menggali, memanfaatkan, dan mengembangkan potensi ekonomi dalam ekosistem Haji dan Umroh.
Mendorong Penguatan dan peningkatan jaringan Biro Travel Haji dan Umroh yang telah dimiliki oleh Muhammadiyah dan persebarannya, termasuk proses penyiapan kelembagaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Mendukung pemanfaatan dan pemberdayaan DAM atau Hadyu jamaah haji persyarikatan untuk didistribusikan di tanah air.
Mendukung penerapan kebijakan istitha’ah kesehatan bagi jamaah calon haji untuk kesuksesan ibadah haji nasional.
Menyediakan dan menguatkan Sistem Informasi Teknologi yang handal dan penguatan jaringan ke dalam dan keluar dalam tata kelola manajemen LPHU.
” Yang terakhir adalah memaklumatkan kepada anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk mendaftar Haji dan Umrah pada lembaga KBIH yang bersinergi dengan Muhammadiyah selama lembaga KBIH Muhammadiyah belum terbentuk,” tandasnya.(***)