Mahasiswa KKN Untad Resmi Ditarik dari Kelurahan Tondo

Daerah148 views

PENATEGAS – Sebanyak 143 mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) yang tergabung dalam 13 kelompok Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 113 resmi ditarik kembali ke kampus asal.

Penarikan ini dilakukan setelah satu bulan penuh para mahasiswa tersebut melaksanakan pengabdian, pembelajaran lapangan, sekaligus implementasi program kerja di wilayah Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Acara penarikan berlangsung sederhana namun penuh makna, bertempat di Baruga Kelurahan Tondo, Selasa (04/11/25).

Hadir dalam kegiatan ini Lurah Tondo Mursidin Siraj, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ahmad dan DR Rahmat, para ketua kelompok, serta seluruh mahasiswa peserta KKN Angkatan 113.

Dalam sambutannya, Lurah Tondo Mursidin Siraj menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada para mahasiswa yang telah mengabdikan dirinya selama sebulan penuh membantu pemerintah kelurahan dalam berbagai kegiatan positif.

Ia menyebut, kehadiran mahasiswa bukan hanya sekadar menjalankan kewajiban akademik, namun benar-benar memberi dampak bagi masyarakat.

“Banyak program kerja yang mereka lakukan bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Mereka ikut membantu kami dalam penataan lingkungan, melakukan pembenahan wilayah secara terencana.

Sepekan sekali mereka berkumpul di kantor kelurahan untuk koordinasi, lalu kami arahkan ke titik-titik lokasi agar tidak terjadi tumpang tindih. Dengan begitu setiap kelompok terorganisir,” tegas Mursidin.

Ia menambahkan, program mahasiswa ini juga disinergikan dengan agenda Pemerintah Kota Palu menuju Adipura.

Mulai dari gerakan kebersihan lingkungan, penghijauan, penguatan ekonomi masyarakat, edukasi kesehatan, hingga sosialisasi pencegahan stunting.

“Tenaga padat karya kami sangat terbatas, jadi kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu. Programnya tepat sasaran,” lanjut Mursidin.

Sementara itu, DPL DR Rahmat menjelaskan bahwa mahasiswa KKN bukan sekadar hadir membawa konsep, namun mereka merancang program berdasarkan fenomena dan kebutuhan nyata masyarakat. Mereka melakukan penyuluhan, sosialisasi hingga pembinaan lintas disiplin.

Ahmad Rifaldi, mahasiswa Fakultas Hukum mewakili peserta KKN menyampaikan terima kasih kepada Lurah Tondo dan masyarakat setempat yang telah menyambut mereka dengan penuh keramahan.

Menurutnya, pengalaman langsung di masyarakat menjadi pelajaran tak tergantikan. Menutup kegiatan, Lurah Tondo kembali mengingatkan bahwa KKN bukan akhir dari proses belajar.

“Ketika nanti kalian kembali ke masyarakat yang lebih luas, kompetensi itu adalah modal utama. Apa yang kalian dapatkan di kampus harus diaktualisasikan. KKN adalah tempat belajar sesungguhnya, dari hal kecil sampai hal besar,” tutup Mursidin.

 

Baca Juga:  https://penategas.id/polres-donggala-rilis-lima-kasus-narkotika-melalui-konferensi-pers/

News Feed