PENATEGAS – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menandai puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2025 dengan sebuah inisiatif strategis, meluncurkan Modul Pendidikan Budaya Antikorupsi yang secara khusus dirancang untuk siswa tingkat SD dan SMP.
Acara utama peringatan Hakordia yang mengusung tema nasional “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” ini digelar secara khidmat di Aula Balai Kota Balikpapan pada Senin (8/12/25).
Kolaborasi erat antara Inspektorat Kota Balikpapan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melandasi peluncuran modul ajar ini.
Inisiatif ini merupakan bagian fundamental dari upaya pencegahan korupsi yang tidak hanya mengandalkan aspek penindakan hukum, tetapi juga berfokus pada pembangunan karakter dan penanaman budaya integritas sejak dini di lingkungan sekolah.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, dalam sambutan utamanya menekankan pentingnya pendekatan yang bersifat menyeluruh atau holistik dalam memberantas korupsi.
“Pencegahan korupsi tidak cukup hanya mengandalkan penindakan, tetapi harus dimulai dari pendidikan karakter di bangku sekolah,” tegas Bagus Susetyo di hadapan para undangan.
Ia menekankan bahwa penanaman nilai-nilai kejujuran dan integritas sejak usia dini melalui sistem pendidikan formal adalah kunci untuk menciptakan generasi mendatang yang lebih sadar akan bahaya korupsi.
Acara puncak ini turut dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Balikpapan, Inspektur Kota Balikpapan, Kepala Disdikbud, perwakilan kepala sekolah dari 24 sekolah rintisan berintegritas, serta sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Balikpapan.
Selain peluncuran modul, rangkaian kegiatan Hakordia di Balikpapan juga mencakup berbagai acara partisipatif yang telah dimulai sejak bulan November lalu, seperti kompetisi video antikorupsi dan pelatihan calon penyuluh antikorupsi.
Melalui program terstruktur ini, Balikpapan mencanangkan 24 sekolah rintisan berintegritas yang akan menjadi pionir dalam memperkuat implementasi pendidikan antikorupsi.
Langkah nyata ini diapresiasi oleh berbagai pihak sebagai komitmen serius Pemkot Balikpapan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas, sekaligus melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam gerakan bersama melawan korupsi.






