PENATEGAS – Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali berhasil menemukan dan mengevaluasi dua jenazah korban longsor di area tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (01/06/25). Dengan penemuan ini, total korban jiwa yang tercatat hingga pukul 17.00 WIB meningkat menjadi 19 orang.
Dua jenazah yang berhasil dievakuasi hari ini ter-identifikasi sebagai Nalo Sanjaya (53) warga Kelurahan Kedongdong Kidul, dan Wahyu Galih (26) warga Kelurahan Cipanas.
Keduanya merupakan bagian dari delapan warga yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya pasca-longsor yang menerjang kawasan tambang ilegal tersebut.
Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Dr. Deni Nurcahya, ST., M.Si menyatakan bahwa proses pencarian masih akan terus dilakukan hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
“Saat ini masih ada enam warga yang belum ditemukan. Operasi SAR akan terus dilanjutkan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan keamanan lokasi,” ungkapnya.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, selain korban jiwa, kerugian material yang ditimbulkan dari bencana ini mencakup empat unit alat berat ekskavator dan tujuh unit truk yang tertimbun longsor.
Kondisi tanah yang labil dan risiko bencana susulan menjadi tantangan utama dalam proses pencarian.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel BPBD, Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan warga sekitar masih berjibaku di lokasi kejadian.
Mereka bekerja dengan perlengkapan berat dan teknik manual demi memastikan setiap korban bisa dievakuasi dengan aman dan layak.
BNPB mengimbau seluruh tim yang bertugas agar mengutamakan keselamatan diri saat bertugas, mengingat ancaman longsor susulan masih sangat mungkin terjadi.
Selain itu, warga yang tinggal di dekat lereng tebing dan aliran sungai juga diminta tetap waspada dan memantau kondisi lingkungan secara rutin.
“Masyarakat diminta segera melakukan evakuasi mandiri jika hujan deras terjadi terus-menerus selama dua jam atau lebih,” tegas juru bicara BNPB.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya penegakan aturan terhadap aktivitas tambang ilegal serta perlunya kesiapsiagaan dan kesadaran bencana di wilayah rawan seperti Gunung Kuda. Tim SAR berkomitmen untuk terus mencari hingga semua korban ditemukan dan situasi dinyatakan aman.