Keluarga Besar Muhammadiyah Terusik dengan Pernyataan Ngabalin

Nasional1,202 views

PENATEGAS – Keluarga besar Muhammadiyah terusik dan gerah dengan pernyataan Ngawur tuna adab yang dilontarkan tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin terhadap Ketua PP Muhammadiyah, M. Busyro Muqoddas. Ungkapan tersebut disampaikan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tengah, Fery eL Shirinja di Kota Palu belum lama ini.

Menurutnya, seorang tenaga ahli utama KSP mestinya memiliki sikap dan pernyataan yang beradab dalam merespons kritikan masyarakat. Sehingga Fery menyebut, bahwa orang seperti Ali Mochtar Ngabalin tidak pantas menduduki jabatan tenaga ahli utama KSP. “Gimana mau pantas menduduki jabatan terhormat, jika tak beradab,” jelas Fery.

Kata Dia, Presiden Jokowi mestinya mengeluarkan orang seperti Ngabalin dalam lingkungan istana, karena telah mencederai kewibawaan istana. Namun hal itu menjadi wewenang Presiden Jokowi. “Sarannya sih, orang seperti (Ngabalin) itu, tak pantas berada di istana. Tak punya sopan santun, tak beradab, dan anti kritik,” jelasnya.

Menurut Fery, Penyampaian Ketua PP Muhammadiyah, M Busyro Muqoddas terkait dengan matinya KPK di era pemerintahan Jokowi adalah bentuk kritikan masyarakat yang mestinya direspons positif, bukan malah ditanggapi dengan pernyataan Ngawur tuna adab dengan ungkapan otak sungsang. “Coba buktikan saja, bahwa KPK itu lebih bagus di era Jokowi dibanding era sebelumnya,” jelasnya.

Terkait pernyataan Ngabalin agar Busyro Muqoddas dan Anwar Abbas mundur dari Muhammadiyah dan bergabung di LSM, menurut Fery adalah pernyataan yang salah alamat, karena dua sosok tersebut adalah sosok penting dan dibutuhkan dalam perserikatan Muhammadiyah. “Kenapa bukan dia (Ali Mochtar Ngabalin) saja yang mundur dari KSP,” tandasnya.

Dia berharap agar Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Busyro Muqoddas dan Anwar Abbas, serta seluruh Keluarga besar Muhammadiyah, atas pernyataannya yang telah mencederai dan mengusik warga perserikatan. “Sebaiknya dia (Ali Mochtar Ngabalin) meminta maaf, itu lebih baik,” pungkasnya.(Fry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed