PENATEGAS – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Donggala menggelar kegiatan dalam rangka strategi “Pendidikan Bagi Semua Jenjang Pendidikan Pada Kader IMP Tingkat Kabupaten Donggala Tahun 2023” di Aula Kantor DP2KB Kabupaten Donggala, Selasa (12/09/23).
Kegiatan yang dibuka Kepala, PPKB Kabupaten Donggala, Drs. H. Lasamudia, M.Si di damping Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Drs. Usman Nampa, M.Si sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan yang rencananya akan digelar selama tiga hari.
Kegiatan ini diikuti 200 orang Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP), mengambil bagian guna mengetahui peran para anggota IMP saat berada di tempat tugas. “Para anggota IMP akan mengikuti paparan dari sejumlah pemateri baik dari akademisi, internal DP2K Kabupaten Donggala dan narasumber dari Badan Koordinator Keluarga Berencana nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah, ”kata Ketua Panitia, Yesi Natalia Pankey, S.Sos saat menyampaikan laporannya.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Donggala, Drs. H. Lasamudia, M.Si mengatakan IMP adalah organisasi kelompok maupun perorangan yang mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Institusi Masyarakat Pedesaan/Kelurahan merupakan wadah berbagai kegiatan di tingkat desa/kelurahan yang memerlukan kepengurusan.
Sebagai Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) Desa dan Sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (Sub PPKBD), kader IMP merupakan sumber daya manusia lokal yang sangat penting dan menjadi satu kekuatan yang dapat diandalkan untuk tetap dapat mempertahankan keberhasilan program KB di masyarakat seiring dengan terus menurunnya jumlah Penyuluh Keluarga Berencana(PKN).
“Dengan enam peran baktinya, kader IMP telah menjangkau seluruh aspek, sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan keluarga berencana, yakni pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Lasamudia menambahkan, yang perlu juga dipahami oleh setiap kader IMP bahwa intensitas dan kualitas pelaksanaan enam peran bakti institusi dari kader IMP selanjutnya akan diukur berdasarkan parameter yang telah ditentukan.
“Berdasarkan peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, kami mengajak kepada semua kader IMP se- Kabupaten Donggala yang sekaligus menjabat sebagai kader tim pendamping keluarga untuk bersama-sama dapat melaksanakan tugas pendampingan kepada keluarga dengan cara mengidentifikasi faktor risiko stunting dan melakukan pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya untuk pencegahan risiko stunting di Kabupaten Donggala,” jelasnya.
Lasamudia menyebutkan, kader IMP yang menjabat sebagai kader tim pendamping keluarga berperan sebagai pencatat dan pelapor data perkembangan pelaksanaan pendampingan dan atau kelompok sasaran.”Dalam melaksanakan tugasnya, tim pendamping keluarga bertanggung jawab dan melaporkan hasil kegiatannya melalui aplikasi edukasi atau sistem Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil) atau secara berjenjang kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat desa/kelurahan,” terangnya.
Diakhir sambutannya, Kadis PPKB Donggala menekankan kepada anggota IMP untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan seksama dari para narasumber.***
