“Indonesia Bersolek”, 40 Perupa Gemparkan Balikpapan: Museum Rasa Indonesia di Satu Gedung

Hiburan, Nasional150 views

PENATEGAS  — Kota Minyak kembali mencatat sejarah. Untuk pertama kalinya, Balikpapan menjadi panggung gelaran pameran seni rupa skala nasional bertajuk “INDONESIA BERSOLEK”, yang berlangsung selama sepekan, 3–9 November 2025 di Gedung Klandasan Balikpapan Creative Center, Kalimantan Timur.

 Sebuah momentum yang bukan hanya tentang pameran lukisan, tetapi juga tentang pembuktian bahwa ekosistem seni rupa di luar Pulau Jawa kini ikut menemukan orbitnya sendiri.

Dalam event perdana ini, 40 perupa terpilih dari berbagai kabupaten-kota di Indonesia berpartisipasi.

Mereka membawa karya yang mewakili latar tradisi, idiom budaya, teknik, eksperimentasi warna, hingga ekspresi kredo artistik masing-masing.

Para pelukis hadir dari Aceh hingga Papua, dari Sumatera hingga Kalimantan, dari Madura hingga Sulawesi.

Mereka membentuk mozaik Indonesia dalam bahasa visual di satu ruang.

Ketua panitia, Rudi Prasetyo, tidak mampu menyembunyikan rasa haru dan bangganya melihat antusiasme publik dan respon positif yang bermekaran sepanjang pameran.

Ia menegaskan, ini bukan sekadar kegiatan memajang lukisan melainkan juga kerja kolektif dan kerja budaya:

“Event perdana ini sukses, alhamdulillah. Dukungan masyarakat sangat besar, bahkan pelukis yang ingin mengirim karya jauh melebihi slot ruang yang tersedia. Kami hanya bisa memilih 40 lukisan. Bahkan ini pun sangat sulit karena banyak yang kualitasnya luar biasa,” tutur Rudi.

Ia menyampaikan, penyelenggara kegiatan adalah R2 Project, dengan dukungan berbagai pihak. Sponsor utama: Lembaga Perupa Kalimantan Timur (LPK), Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan, Dinas Perhubungan Kota Balikpapan.

Sponsor pendukung: PT Karunia Nusantara, Alegra Catering, Mamake Salman Catering, dan Creative Kids.

Bahkan Dinas Perhubungan Kota Balikpapan ikut mengulurkan dukungan pada pelaksanaan event ini.

Salah satu perupa yang karyanya ikut di pajang adalah Udhin FM, seniman asal Palu, Sulawesi Tengah.

Dia langsung datang menyaksikan pameran, sekaligus menyempatkan silaturahmi dengan para pelukis sahabatnya.

“Hubungan kami sangat akrab. Kami sering kolaborasi di berbagai event. Saya bangga kegiatan seperti ini digarap oleh komunitas, bukan sekadar event proyek formal,” ungkap Udhin.

Di antara pengunjung, ada yang datang secara tidak sengaja misalnya seorang budayawan lokal yang baru mengetahui kegiatan ini ketika sedang menghadiri pesta pernikahan keponakannya di lokasi yang tak jauh dari gedung pameran.

“Saya kaget, kok ada pameran nasional di sini. Saya mampir, lihat satu per satu. Terus terang saya kagum,” ujarnya.

Pantauan media Penategas.id, Minggu (09/11/25), memperlihatkan beberapa pengunjung terlihat terpukau, sebagian berdiri lama di depan satu karya tertentu.

Mereka seperti ditarik masuk ke dimensi imajinasi sang pelukis, seakan terhipnotis oleh dialog warna dan bentuk.

Nama-nama perupa yang ikut ambil bagian antara lain berada dalam daftar panjang:

Zul MS (Aceh), Edy Fahyuni (Palembang), Marta (Palembang), David (Lampung), Dwiyanto (Serang Banten), Ika Kurnia (Bandung), Edo Pop (Yogyakarta), Idris NIAW (Banjarnegara), Rosana (Klaten), Heri Kiswanto (Mojokerto), Subeki (Gresik), Sigit Purnomo (Madura), Kabul (Bali), dan puluhan nama lainnya dari Sulawesi, Kalteng, Kalbar, Banjarmasin, Tarakan, Sangatta, hingga Balikpapan sebagai tuan rumah.

Semua nama itu adalah bukti bahwa Indonesia dengan realitas multi budaya tidak hanya memiliki kekayaan artefak, tetapi juga daya eksistensi visual yang terus hidup.

Harapan besar pun ditegaskan panitia dan peserta: bahwa “Indonesia Bersolek” tidak berhenti sebagai event sesaat, tetapi menjadi agenda tahunan, ikon destinasi wisata seni, bahkan jika kelak mendapat dukungan lebih luas mampu menjelma menjadi pameran berkelas regional dan internasional

News Feed