PENATEGAS — Nama Cita Rahayu, yang sebelumnya dikenal publik sebagai pedangdut Cita Citata, kembali menjadi perbincangan hangat dan bertengger sebagai trending topic di platform TikTok dalam beberapa pekan terakhir.
Namun kali ini, sorotan tidak datang dari lagu dangdut populer atau kontroversi lama, melainkan dari transformasi artistik yang ia lakukan secara berani dan total.
Cita Rahayu kini sepenuhnya melepaskan citra lamanya sebagai penyanyi dangdut.
Ia memperkenalkan identitas baru melalui karya musik bergenre ambience-folk berjudul “Niscaya Nirkala”, sebuah lagu yang sarat nuansa kontemplatif, simbolik, dan eksperimental.
Lagu tersebut sejatinya telah dirilis sejak Juli 2025, namun gaungnya baru kembali menguat setelah sejumlah content creator TikTok mengulas video musik (MV) tersebut dari sudut pandang yang beragam—bahkan cenderung kontroversial.
Dalam berbagai unggahan video, beberapa kreator menuding MV “Niscaya Nirkala” mengandung unsur mistis yang berlebihan. Tak sedikit pula yang berspekulasi bahwa Cita Rahayu mengikuti sekte atau kultus tertentu.
Tuduhan ini muncul lantaran visual MV yang menampilkan simbol-simbol artistik, ritualistik, serta kehadiran sosok misterius bertubuh tinggi besar dengan tudung berwarna biru, yang dianggap warganet sebagai figur menyeramkan dan sarat makna gelap.
Salah satu content creator bahkan menyebut perubahan Cita Rahayu bukan sekadar peralihan genre musik.
“Ini bukan sekadar perubahan genre. Ini terasa seperti sebuah perjalanan ke sisi yang lebih gelap dari dirinya.
Atau mungkin, sebuah karakter baru yang dia ciptakan—entitas lain yang berbicara lewat musiknya,” ujar kreator tersebut dalam videonya yang viral.
Menanggapi berbagai spekulasi dan stigma negatif yang berkembang, Cita Rahayu akhirnya angkat bicara.
Melalui siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (27/12/25), ia menjelaskan bahwa “Niscaya Nirkala” merupakan karya seni yang lahir dari proses perenungan mendalam, refleksi diri, serta eksplorasi musikal yang bersifat personal dan filosofis.
Ia menegaskan bahwa tidak ada unsur pemujaan berhala, sekte, maupun ajaran tertentu dalam lagu maupun video klip tersebut.
Menurut Cita, visual dan simbol yang ditampilkan semata-mata merupakan medium artistik untuk menyampaikan pesan tentang perjalanan batin, pencarian makna hidup, serta dialog manusia dengan dirinya sendiri.
Ia berharap publik dapat melihat karyanya secara lebih utuh sebagai ekspresi seni, bukan sekadar potongan visual yang dipelintir menjadi narasi sensasional.
Cita Rahayu juga berharap “Niscaya Nirkala” dapat diterima oleh berbagai kalangan penikmat musik Tanah Air dan membuka ruang diskusi yang lebih sehat mengenai kebebasan berekspresi dalam seni.
Bagi Cita, transformasi ini bukan pelarian dari masa lalu, melainkan langkah maju menuju kejujuran artistik yang selama ini ia cari.
Baca Juga; https://penategas.id/naura-bahri-siap-jadi-ikon-gen-z-multitalenta-indonesia-tahun-2026/
