PENATEGAS – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulteng, Kamis (08/08/24) menggelar kegiatan Workshop akreditasi perpustakaan.
Kegiatan yang dipusatkan di Ruang Pogombo kantor Gubernur Sulteng tersebut menghadirkan dua Narasumber yaitu Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI ) Sulteng, H. Saharuddin Lurang, S.Sos. M.Si dan Pustakawan Madya UIN Datokarama Palu, Abu Bakri, S.Sos,. MM.
Kegiatan itu diikuti sekitar 35 Perpustakaan sekolah se Sulteng, masing-masing perpustakaan sekolah mengutus dua orang peserta, yang terdiri atas Kepala Perpustakaan sekolah dan Pengelola Perpustakaan sekolah.
Menurut Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulteng, I Nyoman Sriadijaya, MM bahwa workshop digelar dalam rangka menuju Pengelolaan Perpustakaan, sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dan mendorong setiap sekolah memiliki perpustakaan dan setiap perpustakaan terakreditasi.
I Nyoman mengatakan, bahwa perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana penting dalam proses pembelajaran. Peran perpustakaan sekolah sangatlah vital.
“Perpustakaan sekolah, bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga sebagai pusat sumber belajar yang menyediakan informasi dan pengetahuan bagi siswa dan guru,” jelasnya.
Kata dia, salah satu cara untuk memastikan kualitas perpustakaan sekolah adalah melalui proses akreditasi.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini, di Sulteng, baru sekitar 56 persen sekolah yang memiliki perpustakaan. Dan dari angka itu, yang terakreditasi baru 0,8 persen.
“Kita perlu mendorong agar sekolah memiliki perpustakaan dan perpustakaannya harus terakreditasi,” jelasnya.
Berdasarkan data di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulteng, hanya sekitar 2.702 sekolah se Sulteng, baik Tingkat SD sederajat, SMP sederajat, dan SMA/SMK sederajat, Baik negeri maupun swasta yang telah memiliki perpustakaan.
Dari angka itu, hanya 21 yang tercatat telah terakreditasi. Sementara jumlah sekolah di Sulteng menurut Kadis I Nyoman, sebanyak 4.821 sekolah di semua tingkatan.