PENATEGAS – Kebijakan Pemerintah Kota Palu yang memberikan kesempatan warga untuk shalat di Masjid-Masjid pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah dengan jumlah jamaah terbatas, patut mendapat apresiasi.
Tentu Warga Kota Palu diharapkan mematuhi protokoler kesehatan saat melaksanakan shalat idul fitri berjamaah di masjid dengan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi kerumunan yang besar di masjid-masjid.
Demikian dijelaskan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Sulawesi Tengah, Fery eL Shirinja, S.Sos., M.si menyikapi kebijakan Pemkot Palu tersebut.
Kata dia, jumlah jamaah yang dibatasi hingga 50 persen dari daya tampung masjid, sangatlah panting, sehingga lebih longgar dan tentu panitia masjid menyiapkan sarana cuci tangan dan sarana prokes lainnya.
“Tentu butuh pengawasan ekstra dalam membatasi jumlah jamaah, agar tidak terjadi kerumunan yang besar di masjid. Warga disarankan juga untuk tetap menggunakan masker, menjaga kebersihan tempat, kebersihan badan, mengukur suhu tubuh, dan tidak berjabat tangan,” jelasnya.
Namun Kata Fery, dengan kebijakan tersebut, maka dipastikan, banyak warga yang tidak akan tertampung di masjid, sehingga dia menyarankan bagi warga yang halaman rumahnya luas dan memiliki keluarga yang besar, maka sebaiknya shalat iduil fitri di halaman rumah saja.
Begitu juga bagi warga yang memiliki musalah keluarga, sebaiknya digunakan saja untuk shalat idul fitri berjamaah. Atau jika di suatu kompleks perumahan atau kompleks RT, ada ruangan terbuka atau lapangan kecil, juga bisa dimanfaatkan untuk shalat idul fitri berjamaah.
“Untuk menghindari kerumunan yang besar, maka masjid-masjid RT, lapangan kecil di kompleks, musalah keluarga, dan halaman rumah yang besar, perlu diramaikan dengan shalat idul fitri oleh setiap keluarga dan warga kompleks saja,” jelasnya.
Hal tersebut dilakukan, terang Fery, semata-mata karena saat ini, dunia masih dilanda Pandemi Covid-19. Sehingga melalui momentum idul fitri 1442 hijriyah ini, diharapkan seluruh masyarakat berdoa, agar kondisi ini segera berakhir dan warga kembali menjalani kehidupan yang normal.
“Hampir dua tahun ini kita dilanda musibah Covid-19, maka itu mari kita berdoa kepada sang pencipta, agar Pandemi ini berakhir, tentu dibarengi dengan langkah dan sikap kita dalam mencegah penyebaran virus korona ini,” tandasnya.
Fery berharap, warga tetap bersabar dan berikhtiar dalam menghadapi musibah ini.
Dia pun meminta pemerintah konsisten dalam menerapkan protokoler Covid-19. “Para pengambil kebijakan mesti konsisten,” tandasnya.
Untuk malam Takbiran, Fery menyerukan warga untuk melantunkan takbir di rumah masing-masing.
“Takbir Idulfitri dianjurkan agar dilaksanakan di rumah masing-masing saja dengan khusyuk dan melibatkan anggota keluarga, sehingga tercipta suasana keruhanian yang semakin mendekatkan diri dan keluarga kepada Allah SWT,” pungkasnya.(*)