Final Check “2 Kota 1 Panggung”: Gerak Kolaborasi Tanpa Batas dari Balikpapan dan Palu

Nasional63 views

PENATEGAS Event nasional lintas kota bertajuk “2 Kota 1 Panggung” dengan tagline menggugah, Seni Bergerak Bukan Tampil,” kini memasuki tahap akhir persiapan.

Gelaran spektakuler ini akan digelar Sabtu, 15 November 2025 di Borneo Bay Park, Balikpapan Plaza, dan siap menjadi momentum penting dalam sejarah kolaborasi seni Indonesia.

Koordinator event dari Komunitas Seni Bergerak Balikpapan, Panji Bayu Murti, menyampaikan bahwa acara ini membawa narasi besar yang menegaskan semangat pergerakan budaya lintas kota.

“Narasi besar Dua Kota Satu Panggung Balikpapan dan Palu, bukan tentang tampil, tapi tentang bergerak,” ujarnya menegaskan.

Senada, Panca Bayu Murti, selaku koordinator acara, menuturkan bahwa seni sejatinya tidak lahir dari gemerlap panggung, tetapi dari realitas yang penuh perjuangan.

“Seni tidak lahir dari panggung megah atau tepuk tangan. Ia tumbuh dari tanah yang retak, dari tangan yang belepotan cat, dari suara yang tak sempat didengar.

Dari situ kami datang dari Balikpapan dan Palu membawa semangat yang sama: membangun kembali arti berkesenian sebagai tindakan, bukan tontonan,” ungkapnya penuh makna.

Menurut Panca, “Dua Kota Satu Panggung” bukan sekadar festival atau proyek seni, melainkan tindakan kultural yang menyatukan dua arus besar kreativitas.

Lebih dari 100 seniman, komunitas, dan pelaku budaya lintas disiplin akan berkolaborasi, bukan untuk mencari sorotan, melainkan untuk menciptakan cahaya — menyalakan kembali semangat kebudayaan yang menggerakkan masyarakat.

“Kami datang bukan untuk tampil, tapi untuk bergerak bersama — membelah jarak, menganyam jejaring, dan menyalakan api yang lama tertimbun,” tambahnya.

Panca juga menegaskan filosofi yang mendasari perhelatan ini: “Seni adalah tubuh perlawanan yang lembut. Ia bisa menyembuhkan kota, menyatukan yang tercerai, membangunkan yang terlupa, merawat yang rapuh, dan menguatkan yang lelah.

Dari Balikpapan dan Palu, kami menggurat jejak — menjadikan ruang publik sebagai ruang hidup, karya sebagai doa dan pernyataan.”

Tahap Final Check yang dilakukan panitia menandai kesiapan penuh acara ini. Beragam aksi panggung spektakuler, gerak tari yang memukau, hingga pertunjukan lintas media akan menjadi suguhan utama malam puncak nanti.

Mengusung semangat kolaborasi lintas kota, lintas disiplin, lintas generasi, dan lintas kultur, “Dua Kota Satu Panggung” hadir sebagai perayaan akar dan perlawanan yang hangat bukti bahwa selama masih ada satu tangan yang mau melukis, satu tubuh yang mau menari, dan satu suara yang berani bersuara, maka seni akan terus bergerak.

Baca Juga: https://penategas.id/bupati-donggala-serahkan-sk-p3k-tahap-i-tahun-2025-awal-pengabdian-baru-untuk-donggala-tercinta/

 

News Feed