Ditjen Bangda Kemendagri Serap Aspirasi dan Perkuat Sinergi Penanganan Stunting di Kecamatan Palu Barat

Daerah45 views

PENATEGAS – Upaya percepatan penurunan stunting kembali mendapat perhatian serius di Kota Palu. Kali ini Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bangda) Kementerian Dalam Negeri hadir langsung di Kecamatan Palu Barat untuk menyerap masukan, berdiskusi sekaligus melihat lebih dekat implementasi penanganan stunting di lapangan.

Kegiatan yang juga melibatkan Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) Kota Palu tersebut, menghadirkan kader Posyandu dan PKK dari Kelurahan Kamonji dan Kelurahan Baru.

Total sebanyak 50 peserta hadir, termasuk Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Palu serta staf Bappeda Kota Palu. Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan Kantor Kecamatan Palu Barat, Kamis (06/11/25).

Forum ini tak hanya bersifat seremonial. Mengusung konsep dialog dan tanya jawab, kegiatan dimanfaatkan sebagai sarana penyusunan rencana kerja di masing–masing bidang TP3S.

Berbagai kendala teknis yang kerap ditemui di lapangan disampaikan terbuka oleh kader. Mulai dari pola kunjungan rumah, pola intervensi nutrisi, keterbatasan data by name by address, hingga tingkat partisipasi keluarga sasaran yang tidak merata.

“Dengan pertemuan seperti ini, kita dapat mengoptimalkan peran tim dalam menyisir seluruh sasaran dan melakukan intervensi yang tepat, sekaligus menumbuhkan komitmen bersama,” demikian salah satu poin yang ditegaskan dari pemaparan sesi diskusi.

Camat Palu Barat, Komaheni S.Sos., menilai kegiatan ini sangat strategis, karena masukan yang diberikan langsung oleh tim kementerian memberi gambaran lebih detail dalam memperkuat pola kerja kader di tingkat kelurahan maupun RT.

Menurutnya, arahan dari Kemendagri memberi energi baru bahwa penurunan stunting bukan hanya program rutin, tetapi agenda prioritas yang membutuhkan percepatan nyata.

“Kegiatan ini sangat bagus sekali. Beberapa masukan dan arahan dari kementerian tadi sangat membantu bagaimana mengoptimalkan peran kader Posyandu dan PKK terkait penurunan angka stunting di Kota Palu, khususnya Kecamatan Palu Barat. Pola yang disampaikan tadi akan kita terapkan ke depan,” ungkapnya.

Ia menegaskan, penanganan stunting bukan sekadar pembagian PMT atau pemeriksaan rutin, namun membutuhkan sinergi multisektor, inovasi daerah, dan partisipasi aktif masyarakat. Mulai dari edukasi pangan bergizi, pola asuh keluarga, hingga pemantauan tumbuh–kembang balita.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Selanjutnya, dalam dua bulan ke depan, khusus Palu Barat, kita upayakan Zero Stunting atau nol stunting,” tegas Camat Komaheni.

Baca Juga: https://penategas.id/prof-reda-mantovani-dan-aditya-yusma-perkuat-peran-dan-tupoksi-anggota-badan-permusyawaratan-desa/

 

News Feed