PENATEGAS — Program Keluarga Harapan (PKH) genap berusia 18 tahun pada 25 Juli 2025. Sebuah perjalanan panjang yang telah mengubah wajah kesejahteraan sosial di Indonesia, khususnya di daerah-daerah terpencil yang selama ini jauh dari akses layanan sosial yang layak.
“Dirgahayu PKH yang ke-18. Selama hampir dua dekade, PKH telah mengudara dan menjangkau seluruh pelosok negeri, membawa harapan dan semangat perubahan menuju gerbang masa depan,” ujar Koordinator PKH Kabupaten Donggala, Moh. Riyan Ridha H, S.Kom, dalam pernyataannya yang penuh semangat, di Kantor Dinas Sosial Donggala, Jumat (25/07/25)
Riyan menyebut, peringatan HUT PKH tahun ini menjadi momentum untuk merefleksikan pencapaian, tantangan, dan semangat juang para pendamping sosial yang selama ini menjadi garda terdepan dalam mengawal program.
“Kami bukan sekadar menyalurkan bantuan, tapi juga membangun harapan, mendampingi keluarga prasejahtera agar mandiri dan bangkit,” ungkapnya.
Sejak diluncurkan pada 2007 oleh Kementerian Sosial RI, PKH telah menjadi salah satu program perlindungan sosial paling strategis yang menjangkau jutaan keluarga di seluruh Indonesia, termasuk ribuan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di Kabupaten Donggala.
Melalui pendampingan intensif dan penyaluran bantuan bersyarat, PKH mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga.
“Di Donggala, kami tidak hanya menyalurkan bansos, tetapi juga mengawal perubahan sosial. Anak-anak dari keluarga PKH kini banyak yang berhasil masuk perguruan tinggi. Ini bukti bahwa program ini membuahkan hasil nyata,” jelas Riyan.
Koordinator PKH Kabupaten Donggala ini juga mengapresiasi dedikasi para SDM PKH yang tanpa lelah mendampingi masyarakat, bahkan hingga ke daerah terpencil dan sulit di jangkau. “Para pendamping PKH adalah pahlawan sosial yang kadang tak terlihat, tapi dampaknya luar biasa,”
Gus Menteri selalu menyampaikan kepada seluruh SDM PKH Se Indonesia jangan tunggu dunia berubah, jadilah perubahan itu sendiri, mari kita buktikan bahwa kita tidak sekedar bekerja di Kementerian Sosial, kita sedang membangun peradaban baru, peradaban yang lebih manusiawi dan lebih bermakna, tambahnya.
Menutup pernyataannya, Riyan berharap agar sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat terus diperkuat demi mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif dan sejahtera.
“PKH telah berumur 18 tahun, tapi perjuangan belum selesai. Mari kita terus bekerja dan hadir di tengah rakyat, membawa cahaya harapan menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya penuh haru dan optimisme.
Baca juga: http://Guncangan Dahsyat Guncang Sulawesi Tengah, Gempa M6,0 Dirasakan Luas, Disusul Lindu Susulan






