Delegasi Kesenian Palu Sambangi Radio Onix 88,7 FM, Menjalin Kolaborasi di Tengah Gerimis

Hiburan39 views

PENATEGAS – Gerimis ringan tidak menyurutkan semangat 17 seniman dari Delegasi Kesenian Palu, Sulawesi Tengah, saat mereka tiba di Radio Onix 88,7 FM, Balikpapan, dalam rangkaian acara “2 Kota 1 Panggung”.

Kedatangan rombongan ini merupakan wujud silaturahmi dan kolaborasi lintas kota, atas undangan hangat dari pemilik Radio Onix sekaligus pendiri Makanja Coffee Shop, Krishna Galih MP.

Setibanya di lokasi, Minggu (16/11/25) rombongan yang dipimpin Sekretaris Jenderal Dewan Kesenian Rakyat (DKR) Sulteng, Udhin FM, langsung disambut hangat oleh Galih.

Suasana menjadi cair ketika mereka memasuki area coffee shop, di mana sejumlah seniman dan perupa Balikpapan, antara lain Cadio Tarompo, Siti Anjar, dan Panca Bayu Murti, Ketua Seni Bergerak Balikpapan sekaligus Ketua Panitia Event telah menunggu.

Pertemuan ini menjadi titik temu antara dua komunitas seni, diwarnai keakraban dan semangat berbagi. Obrolan hangat pun mengalir, membahas berbagai peluang kolaborasi dan pertukaran kreativitas.

“Gabungan dukungan dan kolaborasi antar Palu dan Balikpapan patut dikembangkan. Di sini, kita tidak hanya berkarya, tetapi juga saling menguatkan dan belajar bersama,” ujar Galih, menegaskan pentingnya ruang kolaboratif sebagai laboratorium ide dan eksperimen kreatif.

Tak hanya berbicara, para seniman juga menikmati suasana santai dengan pesan berbagai makanan dan minuman yang disuguhkan, menambah hangat nuansa pertemuan.

Ragam warna makanan dan minuman menjadi simbol kecil dari keberagaman kreativitas yang hadir di sana.

Delegasi Kesenian Palu dan para seniman Balikpapan sepakat bahwa “seniman hebat tidak lahir sendirian, mereka tumbuh dalam komunitas yang suportif.”

Pesan ini menjadi semangat utama untuk membangun jaringan kolaborasi yang lebih luas, mengundang kota-kota lain untuk turut serta dalam gelaran selanjutnya.

Pertemuan di Radio Onix ini bukan sekadar kunjungan, melainkan komitmen bersama untuk menumbuhkan ruang kreatif yang lebih besar dan berkelanjutan.

Dari dialog hangat, canda tawa, hingga inspirasi yang mengalir, lahirlah tekad kuat: “Jadikan setiap hari sebagai kesempatan baru untuk menjadi lebih baik, menggunakan ruang bersama ini sebagai laboratorium ide.”

Melalui langkah sederhana namun bermakna ini, gerimis yang turun justru menjadi saksi bahwa seni mampu menjembatani kota, membangun komunitas, dan menyalakan semangat kolaborasi tanpa batas.