PENATEGAS — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau kejadian bencana hidrometeorologi yang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia hingga Rabu (28/05/25).
Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah telah menyebabkan banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang. Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi:
Donggala, Sulawesi Tengah
Banjir bandang menerjang Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, pada Selasa (27/05/25) pukul 15.00 WITA, akibat curah hujan tinggi, luapan air membawa material lumpur dan batang kayu menerjang permukiman warga.
Samarinda, Kalimantan Timur
Banjir melanda sejumlah titik di Kota Samarinda pada Selasa (27/05/25). BNPB mencatat sebanyak 17 titik tergenang banjir dengan tinggi muka air bervariasi antara 10 hingga 60 cm.
Selain permukiman warga, fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit turut terdampak. Hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Dua warga dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian, sementara satu orang mengalami luka ringan. Sekitar 100 KK mengungsi. Kerusakan material meliputi 50 rumah terdampak, satu jembatan putus, dan empat fasilitas pendidikan rusak.
Hingga Rabu (28/05/25), air telah surut dan warga mulai membersihkan lumpur. Namun, tiga akses jalan antar dusun masih terputus.
Berau, Kalimantan Timur
Banjir yang terjadi di Kecamatan Segah pada Selasa dini hari (27/05/25) pukul 04.15 WIB, belum menunjukkan tanda-tanda surut hingga malam harinya.
Bencana ini berdampak pada dua kampung, mengakibatkan tujuh rumah rusak berat dan 17 fasilitas umum terdampak. BPBD setempat masih melakukan pendataan lebih lanjut.
Cilacap, Jawa Tengah
Sejak Sabtu (24/05/25), banjir masih merendam wilayah Desa Sidamulya, Kecamatan Wanareja. Hingga Selasa (27/05/25), genangan air di jalan lingkungan dan halaman rumah belum surut dengan ketinggian air 5–10 cm.
Area persawahan turut terdampak dengan tinggi muka air mencapai 50–120 cm. Sebanyak 153 KK (428 jiwa) terdampak. Debit air Sungai Citanduy dan Sungai Cikawung masih dalam status tinggi dan dalam pemantauan.
Luwu, Sulawesi Selatan
Banjir yang terjadi sejak Sabtu (17/05/25) di Desa Riwang, Kecamatan Larompong, dan Desa Dadeko, Kecamatan Larompong Selatan, belum juga surut hingga Selasa (27/05/25).
Sebanyak 405 KK terdampak, namun tidak ada laporan korban jiwa. BPBD setempat terus bersiaga untuk mengantisipasi banjir susulan.
Imbauan Waspada
BNPB mengimbau seluruh pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya memasuki awal musim kemarau.
Pengaruh fenomena atmosfer regional seperti Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer meningkatkan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah.
Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi prakiraan cuaca dari BMKG dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
Baca Juga: http://Sekda Donggala Tinjau Kesiapan Posko Kesehatan Pasca Banjir Bandang