PENATEGAS – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Donggala menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka pemetaan Program Pemberdayaan Masyarakat.
Sebanyak 31 peserta yang berasal dari pemangku kepentingan di instansi pemerintah, lingkungan pendidikan, swasta, dan masyarakat diwilayah Kabupaten Donggala ikut mengambil bagian dalam pemetaan tersebut.
Kegiatan rapat koordinasi pemetaan program pemberdayaan masyarakat dibuka oleh kepala BNN Kabupaten Donggala, AKBP. Abire di ruang rapat di salah satu Hotel Kota Palu, Selasa (18/04/23).
Kepala BNN Kabupaten Donggala, AKBP. Abire saat membuka kegiatan rakor menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh BNN terkait penyalahgunaan narkotika yang sampai sekarang belum dapat diatasi secara maksimal.
“Kami mengharapkan kepada para peserta kegiatan rakor program pemberdayaan masyarakat untuk dapat bekerjasama terkait pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) khususnya diwilayah Kabupaten Donggala, pinta AKBP. Abire.

Kepala BNN Kabupaten Donggala mengemukakan, Penyalahgunaan narkoba sampai sekarang masih sangat sulit untuk dituntaskan (dihilangkan),namun bukan berarti itu tidak bisa dituntaskan jika seluruh komponen masyarakat saling bekerja sama melawan para sindikat narkoba.
Melalui kesempatan tersebut AKBP. Abire mengharapkan kehadiran peserta rakor dapat membangun komitmen bersama untuk melawan para sindikat narkoba utamanya, jika ada penyalahguna narkoba disekitar lingkungan kita masing-masing.
Dalam pelaksanaan kegiatan rakor, BNN Kabupaten Donggala, menghadirkan tiga narasumber eksternal diantaranya, Asisten Satu Sekretariat Daerah Kabupaten Donggala, H. Muhamad Yusuf , S.E., M.Si, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kabupaten Donggala, Drs. Isngadi, M.A.P dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, H. Muzakir Ladoali, S.Sos., M.Si.
Dalam pemaparannya, Drs. Isngadi, M.A.P menyampaikan judul materi Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya P4GN. Sedangkan H. Muzakir Ladoali, S.Sos., M.Si menerangkan tentang pentingnya pemetaan Sosial dalam pemberdayaan masyarakat dan peran pemerintah daerah (Juknis Desa Bersinar).Adapun judul materi terkait dampak penyalahgunaan narkoba yang terdiri dari Komplikasi medis, Dampak Sosial dan Pelanggaran Hukum disampaikan H. Muhamad Yusuf, S.E., M.Si.
Di penghujung pemberian materi, masing -masing narasumber membuka sesi tanya jawab seputar judul materi yang disampaikannya. Dari sejumlah peserta tidak sedikit diantaranya memberikan pertanyaan kepada narasumber terkait upaya pencegahan narkoba di tempat kerja masing-masing khususnya di wilayah Kabupaten Donggala.***