BMA Sulteng Kuatkan Tata Keadatan

Daerah164 views

PENATEGAS – Badan Musyawarah Adat (BMA) Sulawesi Tengah menggelar pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si dalam rangka persiapan Musyawarah Besar BMA yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Pertemuan yang menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat peran kelembagaan adat sebagai salah satu pilar kebangsaan di daerah.

Dalam arahannya, Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid menyampaikan bahwa BMA Sulteng merupakan salah satu pilar kebangsaan yang telah masuk dalam visi dan misi pemerintah provinsi, khususnya melalui program unggulan “Berani Berkah”.

“Program ini menekankan pada dua kekuatan utama yaitu kekuatan religius dan kekuatan kearifan lokal sebagai fondasi pembangunan daerah,” jelas Gubernur.

Lebih lanjut, Gubernur menegaskan komitmennya untuk membentuk Forum Komunikasi Pemangku Adat FKPA) di tingkat provinsi sebagai wadah koordinasi, sinergi, dan penguatan peran adat dalam kehidupan masyarakat.

Dia juga mendorong para Bupati dan Wali Kota di Sulawesi Tengah untuk segera menyusun Peraturan Daerah (Perda) tentang Tata Keadatan, termasuk di dalamnya pengaturan givu (sanksi adat) yang berbasis kearifan lokal.

Langkah ini diharapkan mampu menjadi instrumen dalam mencegah konflik sosial, mengurangi praktik perkawinan dini, serta menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, Gubernur juga menekankan pentingnya membangun simbol identitas budaya berbasis kearifan lokal yang dapat menjadi ikon dan branding Sulawesi Tengah di tingkat nasional maupun internasional.

Identitas budaya tersebut dinilai strategis untuk memperkuat jati diri masyarakat Sulawesi Tengah sekaligus meningkatkan daya tarik daerah sebagai pusat budaya dan pariwisata.

Pertemuan tersebut, diakhiri dengan komitmen bersama antara BMA Sulteng dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk terus bersinergi dalam menjaga keluhuran adat, memperkuat peran kearifan lokal, dan menjadikannya bagian integral dalam pembangunan daerah yang berkeadilan, harmonis, dan berkelanjutan.

Sementara Dewan Pakar BMA Sulteng, Dr. H. Suaib Djafar, M.Si mengatakan BMA Sulteng akan terus melakukan penguatan Tata Keadatan. “Kita terus menjaga keluhuran adat, memperkuat peran kearifan lokal, dan menjadikannya bagian integral dalam pembangunan daerah,” tandasnya.

Baca Juga: https://penategas.id/prof-slamet-sebut-masyarakat-kecewa-karena-kebijakan-tak-berpihak/

News Feed