BMA Gelar Pemilihan Busana Adat Kaili Yedi nte Bilo

Daerah627 views

PENATEGAS – Dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2025, Badan Musyawarah Adat (BMA) Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Duta Wisata Sulteng, menyelenggarakan kegiatan Pemilihan Busana Adat Kaili Yedi nte Bilo, Sabtu (26/7/2025) yang dipusatkan di kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng.

Kegiatan itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan budaya serta pembinaan karakter anak berbasis kearifan lokal masyarakat Kaili.

“Yedi nte Bilo merupakan simbolisasi nilai-nilai luhur dalam komunitas masyarakat Kaili, di mana Yedi adalah sebutan untuk anak perempuan yang dikenal santun, penurut, penyayang kepada kedua orangtua, peduli terhadap adik, serta penuh hormat kepada kakak. Sementara itu, Bilo adalah sebutan untuk anak laki-laki yang tegar, bertanggung jawab, rajin membantu orang tua, dan memiliki sifat kepemimpinan serta budi pekerti yang sejajar dengan nilai-nilai Yedi,” jelas Penasehat BMA Sulteng, Dr. H. Suaib Djafar.

Kata dia, Pemilihan busana adat ini bukan sekadar ajang peragaan, tetapi menjadi media edukasi dan pelestarian budaya yang mengakar dari proses pendidikan anak dalam tradisi Tokaili, yakni cara masyarakat Kaili membentuk karakter anak sejak dini.

“Dalam adat Kaili, pendidikan dimulai sejak dalam kandungan melalui ritual adat Novatiaka, yang berisi doa-doa dan harapan agar anak kelak lahir sehat, menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan agama, serta berakhlak mulia terhadap sesama dan terutama terhadap kedua orangtuanya,” jelas mantan Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulteng ini.

Melalui kegiatan ini, terang dia, anak-anak diajak untuk memahami makna di balik busana adat yang dikenakan, menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya Kaili, serta memperkuat nilai-nilai kesantunan, kasih sayang, tanggung jawab, dan penghormatan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan harapan, generasi penerus bangsa tumbuh sebagai insan yang berbudi luhur, cinta tanah air, dan menjunjung tinggi budaya serta nilai-nilai kebaikan,” jelasnya.

Kegiatan tersebut lanjut Suaib, sekaligus menjadi ruang kolaboratif antara keluarga, sekolah, dan komunitas adat dalam menanamkan pendidikan karakter anak berbasis budaya lokal sebagai landasan menuju masa depan yang inklusif, harmonis, dan berkeadaban.

“Sekaligus Ajang Pembinaan Anak-anak dalam meraih prestasi, Baik Bidang Seni Budaya Maupun Prestasi bidang Akademis,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan bahwa kegiatan itu, juga untuk melestarikan dan mengembangkan Budaya Daerah Sekaligus Ajang Edukasi dan Meningkatkan Usaha Penjahit Baju Adat dan Industri Kreatif Tumbuh dan berkembang, Membuka lapangan pekerjaan dan Pendapatan Masyarakat.

“Sekaligus di kesempatan yang sama, dicanangkan pemilihan putra putri Yedi nte Bilo dalam rangka melestarikan budaya Kaili,” pungkasnya.

Baca Juga: http://Dirgahayu PKH KE-18: 18 Tahun Membawa Harapan Untuk Masa Depan Bangsa, Koordinator PKH Donggala: “Kami Terus Berkomitmen Hadir Untuk Rakyat”.