Bima Cetak Sejarah, Ekspor Perdana Kemiri Kupas ke Jepang 

Daerah96 views

PENATEGAS  – Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menorehkan prestasi membanggakan dalam sektor pertanian dengan melepas ekspor perdana komoditas kemiri kupas ke Jepang.

Sebanyak 5 ton kemiri kupas asal Desa Riamau, Kecamatan Wawo, resmi diberangkatkan menuju Negeri Sakura, Rabu, (23/07/25).

Prosesi pelepasan ekspor ini berlangsung di Kota Mataram dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Bima, dr. Irfan Zubaidy, bersama Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal.

Kegiatan tersebut menjadi tonggak penting bagi daerah dalam membuka akses pasar internasional untuk komoditas pertanian lokal.

“Ini adalah pengiriman pertama kemiri kupas dari Bima ke Jepang tahun 2025. Kami harap langkah ini dapat membuka jalan bagi ekspor yang lebih besar ke depannya,” ungkap dr. Irfan dalam sambutannya.

Lebih dari sekadar transaksi perdagangan, ekspor perdana ini dinilai sebagai simbol keberhasilan kolaborasi antara petani, pelaku usaha, dan pemerintah daerah dalam membangun ketahanan ekonomi lokal.

Irfan mengajak masyarakat Bima untuk melihat peluang ini sebagai dorongan untuk memperluas budidaya pohon kemiri di lahan-lahan produktif.

“Pohon kemiri tidak hanya bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga berfungsi menjaga ekosistem. Akar-akarnya mampu menahan tanah dan mencegah banjir, serta mendukung pelestarian mata air,” tambah Irfan.

Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian Kabupaten Bima. Ia menilai langkah ini selaras dengan visi pembangunan NTB yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya lokal dan ramah lingkungan.

“Kami ingin daerah-daerah lain mengikuti jejak Bima dalam memperkuat ekspor komoditas unggulan. Jika satu daerah bisa, maka daerah lain juga harus bisa. Ini soal keberanian memulai dan keseriusan mengelola potensi,” tegas Iqbal.

Ekspor kemiri kupas ini menjadi angin segar bagi para petani dan pelaku usaha pertanian di Bima. Selain membuka peluang pasar baru di tingkat global, keberhasilan ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dan mendorong generasi muda untuk kembali melirik sektor pertanian sebagai peluang masa depan.

Dengan ekspor perdana ini, Bima resmi memasuki peta perdagangan global, dan menegaskan bahwa daerah-daerah di Indonesia Timur pun memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional.