Pendahuluan:
Sulawesi Tengah adalah anugerah Tuhan yang kaya akan potensi alam, budaya, dan sumber daya manusia. Dalam semangat Sultengah Nambaso — yang bermakna Sulawesi Tengah Berdaya Saing, Mandiri, dan Sejahtera — lahir sebuah gerakan pembangunan berbasis kearifan lokal dan kolaborasi tiga pilar utama: Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Pemerintah.
Gerakan ini disebut “Berani Harmoni”, yakni keberanian membangun harmoni antara manusia, usaha, dan lingkungan dalam satu kesatuan yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berkarakter lokal.
Konsep Program Tri Bina Berani Harmoni:
Untuk mewujudkan Sulawesi Tengah yang tangguh dan berdaya saing, program Berani Harmoni dirancang dengan pendekatan Tri Bina, yaitu:
1. Bina Manusia
2. Bina Usaha
3. Bina Lingkungan
Ketiga pilar bina ini menjadi fondasi utama dalam mewujudkan masyarakat Sulawesi Tengah yang cerdas, produktif, dan berbudaya harmoni.
1. Bina Manusia: Membangun SDM yang Unggul dan Adaptif.
Pembangunan manusia menjadi prioritas pertama. Melalui pendidikan dan pelatihan yang disesuaikan dengan potensi tiap kabupaten/kota, masyarakat diarahkan untuk menggali kemampuan terbaiknya.
Program ini mencakup:
Pelatihan vokasi sesuai sektor unggulan daerah (pertanian, perikanan, tambang, pariwisata, industri kreatif).
Penguatan karakter melalui pendidikan moral, adat, dan spiritual.
Pembinaan generasi muda agar memiliki semangat inovatif, berjiwa wirausaha, dan cinta tanah kelahiran.
Untuk mendukung pelaksanaan program ini, dibentuk “Sarjana Berani Harmoni”, yakni para lulusan muda yang direkrut dan dilatih khusus sebelum ditempatkan di setiap kabupaten dan desa.
Mereka menjadi pendamping lokal yang bertugas membantu masyarakat dalam peningkatan kapasitas, pengembangan usaha, serta penguatan nilai harmoni sosial.
2. Bina Usaha: Mendorong Ekonomi Daerah Berbasis Potensi Lokal.
Setiap daerah di Sulawesi Tengah memiliki kekayaan alam yang beragam — mulai dari tambang, pertanian, perkebunan, hingga perikanan.
Melalui Bina Usaha, masyarakat diarahkan untuk mengelola potensi tersebut secara arif, berkelanjutan, dan bernilai tambah tinggi.
Program ini mencakup:
Pendirian dan pendampingan UMKM berbasis potensi lokal.
Pelatihan manajemen usaha, keuangan, dan pemasaran digital.
Fasilitasi kemitraan antara pelaku usaha kecil dan industri besar.
Pengembangan produk unggulan daerah sebagai identitas ekonomi lokal.
Dengan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Bina Usaha menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi daerah.
3. Bina Lingkungan: Mewujudkan Ruang Hidup yang Harmonis dan Berkelanjutan.
Lingkungan yang lestari dan masyarakat yang rukun adalah syarat utama kesejahteraan. Bina Lingkungan berfokus pada dua aspek:
Lingkungan Sosial, yaitu membangun masyarakat yang damai, saling menghargai, dan menumbuhkan nilai gotong royong.
Lingkungan Alam, yaitu menjaga kelestarian hutan, sungai, laut, dan sumber daya alam agar tetap menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan penghijauan, pengelolaan sampah terpadu, dan pendidikan lingkungan, masyarakat diajak untuk menjadi penjaga bumi Sulawesi Tengah
Sinergi Tiga Pilar: Agama, Adat, dan Pemerintah.
Pelaksanaan program Berani Harmoni tidak bisa dilepaskan dari peran tiga pilar utama masyarakat Sulawesi Tengah, yakni:
1. Tokoh Agama, yang menanamkan nilai moral dan spiritual.
2. Tokoh Adat, yang menjaga kearifan dan identitas budaya lokal.
3. Pemerintah, yang menyediakan kebijakan, dukungan regulasi, dan pendanaan.
Sinergi ketiganya menciptakan ekosistem harmoni sosial yang menumbuhkan rasa saling percaya, saling peduli, dan gotong royong menuju kesejahteraan bersama.
Penutup
Program Berani Harmoni adalah panggilan untuk bergerak bersama membangun Sulawesi Tengah — bukan hanya maju secara ekonomi, tetapi juga berbudaya, berkarakter, dan berkarakter dan berkeadilan.
Melalui Tribina Bina manusia,Bina usaha,dan Bina lingkungan didukung Sarjana Berani Harmoni sebagai motor penggerak Sulawesi Tengah Besar,Berdaya saing, Harmonis dan Sejahtera.
