Sejak pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia awal Maret 2020, Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang terimbas dampaknya mulai bidang ekonomi, sosial, pariwisata dan pendidikan. Saat ini pelaksanaan pendidikan mengalami perubahan cukup drastis. Selama ini kita melaksanakan pembelajaran di sekolah, namun kini perubahan itu sangat nyata, yaitu pembelajaran dilaksanakan di rumah yang istilahnya kita kenal dengan pembelajaran dari rumah atau Belajar Dari Rumah (BDR).
Semenjak BDR diberlakukan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tiada henti-hentinya melaksanakan inovasi-inovasi guna menyelesaikan masalah-masalah tentang bagaimana sebenarnya cara mengatasi atau langkah-langkah apa yang dapat dilakukan untuk kegiatan pembelajaran selama pandemi Covid-19.
Agar hasilya dapat dipraktekkan langsung oleh pendidik dan peserta didik tentunya peran orang tua dibutuhkan dalam mendukung kegiatan pembelajaran dari rumah ini.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Sekretaris Jendral Pendidikan Kemendikbud telah mengeluarkan surat edaran No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 dan merekomendasikan rumah belajar sebagai salah satu sumber dan media pembelajaran di masa pandemi ini.
Seperti kita ketahui, Portal Rumah Belajar bukanlah hal yang baru. Sejak dirilis pada tahun 2003 silam program ini dinamai “e-dukasi.net”. Pada tahun 2011 nama e-dukasi.net diganti dengan nama platform Rumah Belajar. Platform Rumah Belajar ini hadir sebagai solusi terbaik untuk mengatasi masalah pembelajaran yang kita alami saat ini.
Portal Rumah Belajar itu apa?, adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri (4.0) yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat.
Dengan mengangkat slogan “Belajar Dimana Saja, Kapan saja dengan Siapa saja” Portal Rumah Belajar dapat diakses melalui alamat url; belajar.kemdikbud.go.id yang menghadirkan 4 (empat) fitur utama yaitu kelas maya, sumber belajar, bank soal dan laboratorium maya ditambah lagi dengan 6 (enam) fitur pendukung yaitu peta budaya, buku sekolah elektronik, wahana jelajah angkasa, karya bahasa dan sastra,pengembangan keprofesian berkelanjutan dan satu fitur terbaru yaitu edugame.
Saat ini portal rumah belajar juga mencantumkan panduan pemanfaatan rumah belajar untuk belajar dari rumah dengan menerapkan model pembelajaran inovatif pada laman url tersebut
Selain itu portal ini dapat juga diakses secara online dan offline dan tentunya gratis. Tidak heran jika saat ini Portal Rumah Belajar telah diakses 266.045 pengguna guru dan 640.875 pengguna siswa yang telah bergabung dalam portal ini. Peran Rumah Belajar dalam mendukung penerapan Belajar dari Rumah dapat dilihat dari hasil survei yang diadakan oleh Kemendikbud terkait Belajar dari Rumah yang menempatkan Rumah Belajar pada urutan kedua aplikasi sumber belajar daring yang paling sering diakses selama Belajar dari Rumah pada masa pandemik Covid-19.
Bagaimana caranya membumikan portal rumah belajar ini? Salah satunya dengan mengadakan kegiatan PembaTIK. Apakah PembaTIK itu? “PembaTIK kepanjangan dari Pembelajaran berbasis TIK, merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi (4i leveling).
Adapun tujuan mengikuti PembaTIK (1) adalah meningkatkan kemampuan TIK sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. (2) Mendapatkan sertifikat pada setiap level dengan skala nasional. (3) Berkesempatan untuk menjadi Duta Rumah Belajar.
Seiring dengan perkembangan Platform pendidikan di Indonesia, Rumah Belajar pun tak ingin ketinggalan guna memperkenalkan portal tersebut ke kalangan masyarakat sejak tahun 2017 hingga tahun 2020, telah menyelenggarakan kegiatan PembaTIK.
Di tahun 2020 ini Kementrian Pendidikan dan kebudayaan melalui PUSTEKOM kembali melaksanakan kegiatan tersebut. Kegiatan ini telah berlangsung dari bulan april 2020 hingga saat ini yang telah memasuki seleksi level 4, yang tentunya telah mengadakan seleksi dari level 1, level 2, dan level 3, dengan menyelesaikan tugas di tiap tahapnya maka terjaringlah 30 sahabat rumah belajar di tiap provinsinya untuk dikerucutkan menjadi 5 (lima) finalis sahabat rumah belajar untuk dipilih lagi 1 (satu) perwakilan dari tiap provinsinya untuk dikukuhkan menjadi Duta Rumah Belajar Tahun 2020.
Nah Duta Rumah Belajar 2020 inilah yang akan mengemban tugas untuk mensosialisasikan Portal Rumah Belajar dan praktik-praktik pembelajaran Tik lainnya yang dapat diadaptasi sesuai kebutuhan pendidik guna menghadapi revolusi 4.0.
Sebagai pendidik apakah kita siap menghadapi Revolusi 4.0? kita simpan dulu pertanyaan itu. Saat ini adalah bagaimana kita menghadapi pembelajaran di masa pandemi ini? Agar peserta didik terus-terus dan terus belajar walaupun tentunya hasilnya tidak akan sama dengan target yang kita harapkan yang tentunya kita terus berupaya menuju ke target itu.
Mengutip pernyataan Menteri Nadiem Anwar Makarim pada acara Pembukaan Kuliah Umum Pembelajaran Berbasis TIK/PembaTIK Level 4 Berbagi “Seperti yang telah kita ketahui masa pandemik Covid-19 telah memaksa kita semua untuk memberikan usaha yang ekstra keras dan ekstra cerdas, sehingga pembelajaran terus berlangsung, kompetensi guru dalam penguasaan teknologi menjadi krusial” **