PENATEGAS – Dalam rangka mengantisipasi lonjakan angka stunting di Kabupaten Donggala, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah menyiapkan 231 orang tenaga pendamping keluarga.
Kepala Dinas PPKB Kabupaten Donggala, Drs. La Samudia Dalaili, M.Si di ruang kerjanya mengatakan, 231 tenaga pendamping keluarga dikerahkan guna menjalankan sejumlah program pemerintah untuk menangani stunting di Kabupaten Donggala yang dinilai sangat signifikan di tahun 2022.
“Jadi saya sudah bentuk pendamping keluarga di Kabupaten Donggala sebanyak 231 orang, pendamping keluarga ini tiap-tiap log stunting ada 3 orang. Bidang penyuluh Keluarga Berencana (KB) dan kader-kader penggerak PKK serta kader yang dapat membantu memberikan pembinaan dilibatkan guna menciptakan ketahanan keluarga,” ungkap La Samudia Dalili, Senin (06/02/23).
La Samudia menyebutkan, untuk mengantisipasi peningkatan angka stunting para pendamping keluarga memulai pendampingannya sejak pra nikah, pasca persalinan dan keluarga yang sementara hamil.
La Samudia menjelaskan, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
“Stunting ini dikarenakan pola asuh yang salah dalam keluarga. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Biasanya stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun,” terangnya.
Faktor utama stunting diakibatkan seribu hari pertama kehidupan. Seribu hari pertama kehidupan itu saat di kandungan sampai umur 2 tahun anak harus diberikan asupan makanan bergizi yang bagus, diasuh dengan bagus, sehingga tumbuh kembang anak itu normal.
Adapun penanganan DPPKB ketika anak sudah mengalami stunting lanjut Kadis, maka pendamping keluarga membantu proses penyembuhan dengan berikan makanan bergizi, memberikan peralatan mainan edukatif untuk anak umur 0 sampai 2 tahun, berupa alat Bina Keluarga Balita (BKB) yang tujuannya untuk memberi rangsangan tumbuh kembang anak.
“Kami telah menggelar kegiatan fasilitasi dalam rangka pelaksanaan kependudukan bagi kader dan kelompok masyarakat binaan, menghadirkan narasumber dari Disdikbud Donggala, kader pembantu pembina keluarga berencana desa serta menghadirkan tokoh masyarakat se-kecamatan Kabupaten Donggala,” ungkap La Samudia.
Tujuan kegiatan fasilitasi lanjut Kadis, diselenggarakan guna meningkatkan pengetahuan tentang analisis kependudukan atau penyajian data demografi seperti kelahiran, kematian, migrasi dan termasuk merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama atau etnisitas tertentu. (***)